Pati, Infoseputarpati.com – Beberapa hasil tangkapan ikan nelayan kecil di Kabupaten Pati lebih memilih langsung dijual dan disetor ke pasar sekitar tanpa melalui pendataan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Diketahui, hasil tangkapan nelayan kecil setiap hari hanya memperolah ikan sedikit daripada nelayan besar. Sehingga hal ini menjadi alasan para nelayan kecil untuk tidak mendata hasil tangkapan di TPI.
Hal tersebut mendapat perhatian dari salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati.
Melalui anggota komisi B DPRD Pati, M Nur Sukarno mengatakan, seharusnya jika berdasarkan aturan terkait penangkapan ikan baik nelayan kecil maupun besar diharuskan melalui TPI terlebih dulu.
Menurutnya, pendataan dan penyusunan rekap hasil tangkap ikan oleh nelayan setiap bulannya sangat berpengaruh dengan persediaan ikan untuk ke depannya.
“Kalau sesuai dengan aturan, nelayan itu harusnya melalui TPI terlebih dulu. Tapi kadang-kadang kan kalau di TPI sendiri ada bayar lah istilahnya. Sehingga membuat para nelayan ogah, langsung lebih menjual aja ke pasar,” kata Sukarno.
Lebih lanjut, pembayaran hasil tangkap ikan di TPI sebenarnya merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Akan tetapi, PAD tersebut semakin turun lantaran nelayan kecil ogah ke TPI.
Sukarno juga berharap, dengan adanya hal ini fasilitas dan sarana prasarana di seluruh TPI yang ada di Kabupaten Pati lebih diperbaiki. Pasalnya, ketika fasilitas di TPI lengkap, akan mempengaruhui kedatangan nelayan.
“Ya mudah-mudahan fasilitas yang ada di TPI lebih diperbaiki. Sehingga nanti nelayan tradisional atau kecil mau ke TPI dulu, bukan hanya nelayan besar saja. Tapi sampai dengan saat ini fasilitas masih kurang lah untuk itu,” harap anggota komisi D DPRD Pati. (Adv)
