Pati, Infoseputarpati.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati selalu mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk gencar mencari investor dalam menciptakan lapangan kerja.
Melalui salah satu anggota komisi D DPRD Kabupaten Pati, Muntamah mengatakan bahwasannya Pemkab Pati bisa melakukan penarikan pada sektor Penanaman Modal Asing (PMA) sekaligus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Menurutnya, dengan langkah atau melakukan hal tersebut tenaga kerja di Kabupaten Pati bisa terserap. Selain itu dinilai bisa mengurangi angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Pati.
“Kami akan selalu terus mendorong dan mensupport pemerintah Kabupaten Pati untuk membuka lapangan kerja. Baik dari investasi luar ataupun dari investasi dalam. Sekaligus mendorong inovasi Pemkab Pati mencari investasi sebanyak-banyaknya,” jelas Muntamah.
Lebih lanjut, pihaknya mengaku bersyukur dan senang lantaran angka TPT di Kabupaten Pati tahun 2023 menurun. Sehingga hal ini menjadi perhatian dan pandangan yang terbaik ke depannya.
“Ya Alhamdulillah kalau emang angka Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Pati menurun. Karena ini sangat Alhamdulillah sekali, dan kami juga sangat merasa senang,” lanjutnya.
Akan tetapi, meskipun mengalami penurunan, hal ini tentunya bukan langkah atau pencapaian akhir untuk menekankan angka TPT di Kabupaten Pati. Sehingga terus perlu peningkatan berkali-lagi agar angka TPT turun drastis setiap tahunnya.
“Meskipun turun, akan tetapi jangan hanya sekali berupaya menurunkan angka pengangguran di Pati. Tapi harus secara terus menerus. Agar pengangguran di Pati terus menurun dan menurun,” tandas dia.
Diketahui, berdasarkan rekapitulasi data di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pati, dari awal bulan Januari hingga November 2023 angka TPT di Kabupaten Pati ada 27.064 orang. Jika dibandingkan dengan tahun 2022, angka TPT di Pati mencapai 31.651 orang.
Sedangkan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati tahun 2023 TPT di Pati mencapai 4,29 persen. Dan pada tahun 2022 berkisar 4,45 persen. (Adv)