Ini yang akan Dilakukan Pemkab Pati jika Stok Garam Melimpah

Pati, Infoseputarpati.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pati akan mengirimkan garam lokal ke luar Jawa jika stok di Bumi Mina Tani terus bertambah dan melimpah.

Daerah tersebut diantaranya Jakarta, Semarang, Cirebon, Sumatera, Kalimantan, Lampung. Dan jika stok memang menipis, maka pihaknya akan membeli garam dari daerah Jawa Timur.

Hal ini disampaikan oleh Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan DKP Pati, Ari Wibowo.

“Jika produksi garan melimpah maka akan dikirimkan sampai keluar jawa. Ada yang di Jakarta, Semarang, Cirebon, Sumatera, Kalimantan, Lampung,” tutur dia.

“Mau tidak mau harus ada stok. Misal stok menipis, dia akan beli juga di Jawa Timur, Jepara, Demak yang emang ada produksi garam. Karena emang disitu ada UMKM pengolahan garam,” kata Ari.

Dalam hal ini, Indonesia akan menghadapi hujan pada 2024 mendatang. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati memastikan persediaan garam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat aman hingga akhir tahun.

Baik di level petambak maupun dari sentra pengolahan garam di Pati. Lantaran mengingat produksi garam di Pati pada bulan Oktober 2023 sudah hampir mencapai target.

Ia menuturkan bahwasannya Kabupaten Pati sangat terkenal dengan sentra pengolahan garam yang cukup tinggi daripada daerah lain.

“Bicara tahun 2024 depan yang akan memasuki musim penghujan dengan jumlah produksi kita melimpah, ya persediaan garam aman. Pati sentra pengolahan garam cukup tinggi. Rembang yang potensinya hampir sama seperti kita, itu gak banyak dan hanya beberapa,” tutur dia.

Jika persediaan garam tersebut dirasa menipis, tambah Ari, maka dari pengelola dan pelaku usaha terkait akan membeli langsung di luar Kabupaten Pati yang mana itu terdapat Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) penghasil garam.

Begitu juga dengan sebaliknya, jika persediaan garam semakin bertambah dan melimpah akan dikirimkan di berbagai daerah bahkan hingga luar Jawa.

“Mau tidak mau harus ada stok. Misal stok menipis, dia akan beli juga di Jawa Timur, Jepara, Demak yang emang ada produksi garam. Karena emang disitu ada UMKM pengolahan garam. Sebaliknya, jika produksi garan melimpah maka akan dikirimkan sampai keluar jawa. Ada yang di Jakarta, Semarang, Cirebon, Sumatera, Kalimantan, Lampung,” imbuh dia.

Sementara itu, Ari juga mengaku dalam penggunaan media sosial (medsos) dapat mempermudah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat utamanya bagi yang membutuhkan garam.

“Karena juga dengan adanya medsos, mereka para petambak, pengelola, pelaku usaha ini bisa komunikasi di sana melalui online sehingga mempercepat produksi kita ke sana. Begitu juga produksi mereka kesini,” tandas Ari. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *