Pati, Mitrapost.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menyoroti wacana Pemerintah Pusat dengan menerapkan kebijakan berupa penghapusan BBM berjenis Pertalite diganti menggunakan Pertamax Green.
Melalui salah satu anggota Komisi B, M Nur Sukarno menegaskan bahwa penerapan kebijakan tersebut perlu dilakukan penyesuaian mengenai harga BBM baru dengan kondisi perekonomian masyarakat.
Ia mengungkapkan bahwa penekanan penyesuaian didasarkan pada kondisi masa sekarang yang mayoritas masyarakat baru bangkit pasca pandemi Covid-19.
“Perlu penyesuaian harga Pertamax green yang terjangkau oleh masyarakat luas, sehingga tidak membebani perekonomian masyarakat bawah,” Katanya saat dihubungi oleh Infoseputarpati.com pada Selasa, (5/9/2023).
Untuk diketahui bahwasanya wacana penghapusan salah satu BBM bersubsidi tersebut, bertujuan untuk meningkatkan daya Oktan BBM.
Dimana dengan BBM baru yang diberi nama Pertamax Green 92 tersebut, diklaim lebih mampu mengurangi emisi dengan menghasilkan RON yang lebih tinggi.
M Nur Sukarno menambahkan pemerintah diharapkan juga memikirkan dampak penggantian bagi kehidupan masyarakat kecil menengah.
Dimana diharapkan kebijakan yang diterapkan justru menambah beban ekonomi para masyarakat yang belum sepenuhnya pulih dari jerat Covid-19 yang lalu.
“Yang perlu diperhatikan adalah dampak penggantian ( penghapusan) Pertalit menjadi Pertamax green menjadi beban ekonomi masyarakat karena saat ini kondisi perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19 19 belum pulih,” tegasnya. (Asy)