Pati, Infoseputarpati.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mengungkapkan pentingnya mengantisipasi kekeringan agar tidak berdampak pada beberapa sektor, salah satunya pertanian.
Sutarto Oenthersa menyebut pemerintah kabupaten (Pemkab) harus ikut serta memetakan wilayah potensial yang terdampak pada kekeringan ini.
Bukan tanpa mengapa, fenomena alam tersebut dapat menurunkan sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut mengaku pemetaan wilayah hingga pemeliharaan sistem irigrasi harus dilakukan agar kekeringan tidak mempengaruhi aktivitas warga secara signifikan.
“Kita perlu mengantisipasi kekeringan sedini mungkin sebab dapat berdampak pada beberapa sektor. Terutama di sektor ekonomi,” tutur pria yang kerap disapa Pak Khoko.
Sementara itu, BMKG memperkirakan musim Kemarau 2023 pada 699 ZOM di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah diprakirakan mengalami Awal Musim Kemarau 2023 pada kisaran bulan April hingga Juni 2023 sebanyak 430 ZOM (61,52%).
Jika dibandingkan terhadap normal (periode 1991-2020), Awal Musim Kemarau 2023 di sebagian besar daerah yaitu 289 ZOM (41,34%) diprakirakan maju, sedangkan wilayah lainnya diprakirakan sama terhadap normal yaitu sebanyak 200 ZOM (28,61%) dan mundur terhadap normal yaitu sebanyak 95 ZOM (13,59%).