Pati, Infoseputarpati.com – Banjir sering kali datang di Kabupaten Pati, berbagai permasalahan pun tidak terelakkan. Salah satunya yaitu kerugian dalam bidang pertanian.
Hal ini pun membuat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) memberikan usulan kepada Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati.
M Nur Sukarno mengungkapkan bahwa pihaknya sering memberikan masukan kepada Dispertan soal desain produk kultur. Desain itu ditujukan sebagai langkah untuk mengentaskan permasalahan banjir yang terjadi di Bumi Mina Tani.
Banjir yang sering datang saat musim penghujan ini menyebabkan lahan pertanian gagal panen, sehingga apra petani merugi.
“Saya juga sering memberikan masukan pada Dispertan untuk desain produk kultur ataupun tanaman lainnya,” kata Sukarno.
Usulan ini nantinya dapat dijadikan sebagai alternatif ketika kondisi curah hujan tidak dapat dipastikan.
Politisi yang duduk di Komisi B tersebut menjelaskan bahwa desain produk kultur ini mempunyai konektivitas penjualan dengan kabupaten-kabupaten yang lain.
Bahkan nantinya saat banjir, petani dapat dialihkan menjadi penanaman palawija yang mana masa panennya lebih singkat
“Kalau kemudian masih ada curah hujan, mungkin bisa dialihkan lebih dulu ke Tanaman palawija lah, yang 1,5-2 bulan sudah bisa panen, (produk kultur) juga mempunyai konektivitas antar Kabupaten/kota ” kata M Nur Sukarno.
Sementara itu, petani di Tambakromo bernama Ita (37) mengaku dirinya merugi setelah lahan pertaniannya terendam banjir dan tidak bisa ditanami dalam waktu yang lumayan lama.
“Aduh Mas,,,, saya rugi banyak itu ya pas banjir. Ya Allah tanaman terendam banjir, lahan juga ga bisa ditanami,” tutur dia.