Wakil II DPRD Pati Minta Peternak Sapi Waspada Penyakit LSD

Pati, Infoseputarpati.com – Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Hardi meminta para peternak sapi agar lebih waspada terhadap penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar. Sebab, kasus tersebut di Pati meningkat.

Berdasarkan catatan dari Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, sudah ada 80 sapi ternak yang terjangkit peyakit LSD. Puluhan kasus itu tersebar di beberapa kecamatan. Di antaranya Kayen, Tambakromo, Jakenan dan Tlogowungu.

Oleh karena itu, Hardi mengajak para peternak agar membersihkan kandang sapinya masing-masing. Agar bisa terhindar dari penyakit tersebut.

“Untuk tempat sapinya atau kandang nya ini harus bersih. Agar jangan sampai penyakit ini meluas lebih banyak. Yang mana, penyakit LSD pada sapi ini disebabkan karena virus di mana penularannya dapat melalui nyamuk, lalat penghisap darah dan caplak,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Hardi menyuruh Dispertan Kabupaten Pati langsung terjun ke lapangan untuk melakukan imbauan kepada masyarakat supaya kasus penyakit LSD ini tidak bertambah banyak di Kabupaten Pati.

BACA JUGA :   DPRD Pati: Impor Beras Jangan Sampai Pengaruhi Harga Gabah Dalam Negeri

“Harapannya ya masyarakat mempersiapkan diri agar penyakit ini berambah ke sapi yang lain,” jelas Ketua DPC Gerindra tersebut.

Sebelumnya, Kasus di Kabupaten Pati pertama kali ditemukan di Desa Maitan, Kecamatan Tambakromo pada awal Desember 2022. Setelah itu, perlahan-lahan kasus ditemukan di wilayah lainnya.

”Kasus LSD di Kabupaten Pati laporan terakhir sekitar 80 ekor. Tersebar di beberapa wilayah. Wilayah Kayen, Tambakromo, Jakenan dan Tlogowungu,” ujar Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati Andi Hirawadi, Jumat (3/2/2023).

Ia mengungkapkan ciri-ciri hewan ternak yang terjangkit penyakit ini ada bentolan seperti cacar di kulit hewan. Sebelumnya, ternak mengalami demam kemudian diikuti timbulnya bentolan-bentolan. Menurutnya, kematian untuk penyakit ini rendah. Selain itu, penyakit ini tidak menular pada manusia.

”Ini akibat virus seperti cacar. Kematiannya rendah, ndak sperti PMK. Penularannya lewat lalat dan nyamuk. Ndak menular ke manusia. Cuma kualitas dagingnya menurun,” paparnya. (adv)

Penulis: Muhamad Kafi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *