DPRD Pati Sebut Penerapan Geomembran Masih Rendah

Pati, infoseputarpati.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M Nur Sukarno menyebutkan pemerapan inovasi teknologi geomembran untuk usaha garam di Bumi Mina Tani masih rendah.

Menurutnya, baru ada lima persen petani garam yang menerapkan geomembran di lahannya. Padahal dengan inovasi tersebut, petani garam bisa dapat banyak keuntungan yang bisa didapatkan.

“Dengan adanya inovasi teknologi geomembran, petani garam tidak terlalu bergantung pada panas matahari. Apalagi dengan pemakaian geomembran atau lapisan plastik hitam tersebut bisa menyerap panas, membuat panen lebih cepat dan produksinya menjadi lebih baik,” jelasnya.

Apalagi cuaca ekstrim yang menimpa Kabupaten Pati pada bulan ini membuat kerepotan petani garam. Yang mana membuat hasil produksinya tidak maksimal.

“Sayangnya petani garam di Pati masih kurang tanggap dengan inovasi-inovasi teknologi yang ada. Inovasi teknologi geomembran sendiri bisa dipakai sekitar tiga sampai empat tahun,” jelasnya.

Berdasarkan catatan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, total luas tambak garam mencapai 2.872 hektar. Dengan luas tersebut, menjadikan Kabupaten Pati penghasil garam terbesar nomor satu di Jawa Tengah.

Sebagai informasi, ada tiga manfaat yang didapat dari penggunaan geomembrane sebagai alas tambak garam. Diantaranya mencegah terjadinya pencemaran, meningkatkan produktivitas dan mempercepat kristalisasi garam.

Sehingga panen dapat dilakukan lebih cepat. Hal ini karena geomembrane memiliki warna hitam yang diketahui sangat mudah dalam menyerap panas. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *