Pati, Infoseputarpati.com – Warga Pati banyak yang beralih dari pertamax menjadi pertalite. Hal ini tentu disebabkan harga pertamax yang kian melambung.
Narso selaku Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mengatakan fenomena peralihan ini merupakan suatu hal yang wajar.
Mahalnya harga pertamax yang kini mencapai harga Rp14.500 menyebabkan banyak para pemilik kendaraan beralih pada bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.
“Ini bukan panic buying, ini yang signifikan adalah peralihan dari pengguna Pertamax ke Pertalite. Kalau panic buying orang menyimpan. Tapi tidak selamanya orang beralih ke Pertalite.tapi ini tidak selamanya nanti kalau kurva keseimbangan orang akan kembali ke Pertamax lagi,” terang Narso.
Lebih jauh, Narso malah menyinggung isu adanya pengurangan pasokan Pertalite dari pemerintah dalam rangka suksesi rencana penghapusan BBM Premium dan Pertalite.
“Tapi dicek dipastikan apakah betul tidak terjadi pengurangan pasokan. Karena beberapa medsos mengatakan terjadi pengurangan pasokan di SPBU yang harus di cek oleh teman teman media,” katanya.
Sementara itu, Hadi Santosa selaku Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati.
Ia menegaskan bahwa saat ini tidak ada kelangkaan BBM jenis Pertalite di Pati. Yang terjadi adalah adanya keterlambatan pengiriman pasokan BBM.
“Kelangkaan saya kira tidak ada cuma keterlambatan. Bisa juga karena masyarakat ramai berpindah dari Pertamax ke Pertalite. Sama seperti gas yang non subsidi, mereka beralih ke gas ke subsidi,” ujar Hadi. (Adv)