Pati, Infoseputarpati.com – Petani tebu di Indonesia mengalami kerugian yang tidak tanggung-tanggung sebab beberapa faktor.
Hal ini bukan dipicu lantaran para petani bahan baku gula tersebut gagal panen, namun adanya aktivitas impor gula yang dilakukan oleh pemerintah.
Tanah subur di negara agraris seperti bumi pertiwi ini seharusnya dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan warga Indonesia itu sendiri.
Namun, pemerintah malah melakukan banyak impor untuk komoditas utama seperti gula, beras, hingga jagung.
Masyarakat memang wajib melakukan kritik jika dirasa impor tersebut malah membuat beban pada warga dalam negeri.
Indonesia merupakan negara agraris lantaran sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Lahan pertanian yang luas serta sumber daya alam yang melimpah. adalah anugerah bagi kita bangsa Indonesia.
Namun, hal ini tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah. Entah dengan berbagai masalah apa, pemerintah melakukan impor komoditas utama yang notabennya diproduksi langsung oleh masyarakat Indonesia di tanah agraris ini.
Tentunya, kesejahteraan petani akan berdampak. Hal ini mendapatkan tanggapan dari wakil rakyat Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno.
Ia menyampaikan bahwa banyak petani yang rugi besar sebab harus bersaing dengan harga gula impor.
“Jatuhnya harga gula di dalam negeri menyebabkan pekebun tebu merugi,” tutur M. Nur Sukarno. (Adv)