Pati, Infoseputarpati.com – Salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mengungkapkan bahwa perlu adanya pendataan secara terbuka terhadap Balita Kurang di Dua tahun (Baduta) yang dilakukan oleh Tenaga kesehatan di masing-masing Puskesmas.
Hal demikian disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pati, Endah Sri Wahyuningati saat dikonfirmasi oleh tim mitrapost.com mengenai penanganan stunting di wilayah Kabupaten Pati.
Pihaknya berharap langkah tersebut dapat dilakukan melalui bidan desa bersama dengan Kader Kesehatan di masing-masing Posyandu tingkat desa untuk mengetahui kondisi stunting pada Baduta pada wilayah tersebut.
“Kemudian juga harus ada proses insentif dengan pihak terkait, dengan UPT Puskesmasnya atau faskes lainnya dengan cara memberikan dukungan penuh, misal melalui pendataan terbuka lapangan bersama dengan kader kesehatan di masing-masing desa,” katanya.
Sementara itu, wanita yang juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Pati tersebut juga mengakui bahwa program penurunan stunting memang tidak dapat dilakukan secara intan.
Ia mengungkapkan bahwa langkah deteksi dini di posyandu tersebut, sebagai salah satu langkah agar pihak keluarga dapat mengajak anaknya untuk datang ke Posyandu.
“Kalau untuk stunting inikan memang tidak bisa langsung ada hasil ya, artinya perlu adanya proses panjang untuk mengetahui hasilnya. Dengan adanya posyandu juga diharapkan para ibu-ibu mau terbuka kondisi gizi anaknya,” jelasnya.
Sebagai informasi bahwa pada tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Pati melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) telah menjalankan kegiatan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) sebagai tindak lanjut program stunting di Pati.
Yang mana dalam program tersebut, Pemerintah Kabupaten Pati mengajak berbagai stakeholder serat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk konsen dalam program penurunan stunting di Pati.
Melalui perwakilan dari salah anggota TPPS dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pati, Johannes Harnoko menyebutkan bahwa sasaran program tersebut akan dilakukan kepada sebanyak 1236 Baduta.
“Kalau untuk yang kali ini mas, kita ada program BAAS, sesuai data yang dimasukkan dalam proposal itu sasaran Baduta stunting 1236 itu,” tuturnya kepada tim mitrapost.com dalam waktu yang berbeda. (Adv)
Penulis: Anang SY
Editor: Erika Chairun