Pati, Infoseputarpati.com – Musim panen padi bulan ini diharapkan mampu meredam kenaikan harga beras di Kabupaten Pati. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI) DPRD Pati, Narso.
Selama ini harga beras sulit turun karena dipicu ketersediaannya yang terbatas atau tidak sebanyak waktu panen raya.
Padahal Bulog setempat dalam beberapa waktu terakhir telah melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga, meski hingga pertengahan Februari harga beras masih tinggi.
“Sampai saat ini (operasi pasar) belum efektif harga masih naik tapi kan. kita berharap dengan masuknya musim panen di beberapa daerah mereka bisa segera menurunkan (harga beras),” ujar Narso.
Sayangnya produktivitas panen padi di musim tanam pertama (MT-1) bulan ini diprediksi tidak seoptimal masa panen sebelumnya.
Pasalnya seluas 6.641 hektare di Kabupaten Pati terkena puso akibat bencana alam banjir yang melanda 10 kecamatan sentra pertanian padi, Sukolilo, Kayen, Gabus, Margorejo, Pati, Jakenan, Juwana, Dukuhseti, Tayu, dan Wedarijaksa.
Area puso terparah didominasi oleh wilayah Pati Selatan seperti Jakenan, Gabus, Sukolilo, dan Kayen.
Terpantau saat ini beberapa kecamatan seperti Pati, Jaken, dan Pucakwangi saat ini sudah melakukan panen.
Sementara para petani yang lahan padinya terdampak sudah mulai berbenah dan akan melakukan tanam ulang.(adv)
Penulis: Moh Anwar