Infoseputarpati.com – Pada momen Hari Jadi Ke-80 Jawa Tengah pada 19 Agustus 2025, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018, Heru Sudjatmoko memberikan pesan untuk Jateng.
Ia mendoakan Gubernur dan Wagub Jawa Tengah diberi kemudahan dan kelancaran.
“Doa dan harapan saya, di Hari Jadi Ke-80 ini dan ke depannya, Pak Luthfi dan Gus Yasin diberi kemudahan dan kelancaran dalam memimpin Jawa Tengah semakin maju. Keduanya harus saling melengkapi. Saya ucapkan selamat Hari Jadi Ke-80, semoga Jawa Tengah semakin sejahtera,” ucapnya.
Selain itu, ia juga menyoroti permasalahan di Jateng, salah satunya perihal kemiskinan. Menurutnya, tugas berat Luthfi-Yasin, yakni bagaimana menurunkan lagi angka kemiskinan Jateng yang relatif masih tinggi (data BPS 2025 sebesar 9,48 ℅, turun 0,10 persen, dibanding sebelumnya 9,58 pada 2024).
“Tapi kita tetap harus optimis, kemiskinan yang relatif tinggi itu bisa kita turunkan lagi untuk lima tahun ke depan,” ujarnya.
Dia mengakui, tidak mudah menurunkan angka kemiskinan. Namun dari pengalaman saat menjabat sebagai bupati, wakil gubernur, dan anggota DPR RI (2019-2024), kemiskinan bisa diturunkan, salah satunya dengan menyekolahkan warga miskin secara gratis.
“Kemiskinan salah satunya karena kebodohan, maka anak-anak dari keluarga miskin harus disekolahkan supaya pintar. Kalau pintar, dia mampu bersaing dalam berkarir dan bekerja, sehingga punya pendapatan dan ekonomi yang membaik. Ujungnya kemiskinan akan turun,” jelasnya.
Ia menilai keluarga miskin harus diintervensi, baik orang tua maupun anaknya. Orang tua diitervensi melalui bantuan sosial (bansos), seperti bantuan tunai, bantuan pangan, bantuan pendidikan, dan bantuan perumahan. Adapun untuk anaknya harus diintervensi dengan sekolah gratis, supaya menjadi pintar.
“Ibarat orang sakit, orang tua keluarga miskin harus dikasih infus dulu. Ini hanya sementara, supaya tidak ada masyarakat Jawa Tengah yang kelaparan. Lalu anak-anaknya disekolahkan gratis oleh pemerintah provinsi, khususnya yang tugas definitif seperti tingkat SMA/SMK, SLB, dan lainya,” jelasnya.
Selain sekolah gratis, menurutnya, kemiskinan juga bisa dientas dengan membuka balai latihan kerja (BLK) untuk anak muda. Langkah pemprov Jateng yang saat ini membuka magang kerja melalui BLK juga perlu digencarkan terus. Ada 37 BLK di Jawa Tengah, yang dimanfaatkan oleh sekitar 25.000 peserta setiap tahun.
“Harus makin diperbanyak membuka program magang kerja. Itu sangat bagus, apa lagi dikoneksikan dengan lapangan kerja di perusahaan. Pemerintah provinsi melatih anak-anak muda supaya siap kerja, lalu disalurkan juga ke perusahaan,” jelasnya. (*)







