BPOM Ungkap Potensi Bisnis Obat Herbal, Bisa Jadi Pemasukan untuk Negara

Infoseputarpati.com –  Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati yang tersebar di seluruh penjuri negeri. Banyak tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai make up, makanan, bahkan juga obat herbal.

Dalam hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkap potensi ekonomi terkait dengan bisnis obat herbal.

Kepala BPOM Taruna Ikrar menjelaskan jika produksi obat dalam negeri perlu didorong salah satunya dalam sektor obat herbal, yang disebut dapat mencapai Rp 300 triliun/tahun.

Diketahui sebelumnya, ada penandatanganan kerja sama nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Kementerian Pertanian (Kementan) terkait peningkatan produksi obat asli Indonesia.

“Khusus untuk ini saja (terkait produksi obat dalam negeri) ada sekitar Rp 300 triliun, jadi besar sekali potensi ekonominya,” kata dia di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, dikutip dari Detik News pada Rabu (26/3/2025).

Taruna menjelaskanpotensi Indonesia untuk menambahkan produksi obat dalam negeri cukup besar. Petanian Indonesia sebanyak 30.000 spesies  yang dapat dijadikan sebagai obat herbal.

“Dari 30.000 spesies itu sudah di-combine menjadi 17.264 obat asli Indonesia. Dari situ kita ingin bersama nanti Kementerian Pertanian akan mengembangkan menjadi obat herbal terstandar bahkan setingkat obat yang disebut dengan fitofarmaka,” tuturnya.

“Misalnya penyakit yang berhubungan dengan diabetes, penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi dan ada beberapa aspek lagi yang merupakan keunggulan-keunggulan lokal kita. Kita akan kembangkan ke sana, kita komit tadi,” kata dia.

Hal yang senada juga Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan jika produksi obat dalam negeri dapat digenjot.

“Syukur-syukur kita menghasilkan obat-obat dari herbal nanti itu pasti lebih murah dan lebih aman. Nah kalau beliau sudah temukan, nanti kami akan mengembangkan, itu seperti apa, komoditas apa. Nanti kita kembangkan, setelah diteliti, kalau perlu herbal terbaik di Indonesia,” ucap Amran. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menarik Dibaca