Infoseputarpati.com – Kantuk biasanya sering datang ketika seseorang merasakan kenyang. Hal tersebut lumrah terjadi pada makhluk hidup.
Tidur setelah makan merupakan kenikmatan yang hakiki, namun ternyata dapat mengancam kesehatan manusia.
Kenapa rasa kantuk datang setelah makan, ada hubungan apa diantara mereka?
Penyebab munculnya rasa kantuk setelah makan ini rupanya dipengaruhi beberapa hal, salah satunya adalah jenis makanan yang kita konsumsi.
Jenis makanan yang mengandung banyak asam amino triptifan seperti bayam, kedelai, keju, tahu dan ikan. Serta makanan yang tinggi gula, karbohidrat dan lemak membuat tubuh lebih mudah mengantuk.
Kandungan nutrisi tersebut dapat meningkatkan hormon serotonin dan melatonin dalam tubuh. Nah, kedua hormon inilah yang menimbulkan rasa kantuk dan mendorong untuk tidur setelah makan.
Selain jenis makanan yang kita konsumsi, kondisi lambung saat mencerna makanan akan lebih banyak mengalirkan darah ke organ tersebut. Akibatnya, aliran darah ke otak akan berkurang sehingga menimbulkan rasa kantuk.
Lalu apa bahaya tidur setelah makan?
Kalau menurut anggapan yang biasa terlontar, utamanya para ciwi-ciwi, tidur setelah makan itu bisa membuat tubuh gampang naik. Dalam kacamata kesehatan anggapan tersebut rupanya benar.
Tidur setelah makan bisa memicu kenaikan berat badan karena asupan kalori yang dikonsumsi tidak dipergunakan sebagai sumber energi. Akibatnya kalori yang menumpuk akan menjadi lemak sehingga menyebabkan kenaikan berat badan.
Berbaring atau tidur setelah makan dapat menyebabkan tekanan di dalam lambung meningkat, akibatnya makanan dan cairan lambung bisa naik kembali ke kerongkongan. Kondisi ini disebut sebagai refluks esofagus. Keadaan ini menimbulkan rasa ingin muntah dan mulas.
Akibatnya, terbiasa berbaring atau tidur setelah makan dapat menimbulkan penyakit asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease).
Selain itu, terbiasa tidur setelah makan baik saat siang atau sore dapat membuat tubuh sulit tidur di malam hari. Jika terlalu dibiasakan, kondisi ini akan mengganggu pola tidur atau insomnia.
Tidur setelah makan atau dalam keadaan perut kenyang juga tidak dianjurkan dalam syariat Islam, guys.
Melansir laman Bincang Syariah, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Suni dan Abu Nu’aim dikatakan bahwa tidur dalam keadaan kenyang bisa menimbulkan sifat keras hati.
أذِيبُوا طَعامَكُمْ بِذِكْرِ الله والصَّلاةِ وَلَا تَنامُوا عليه فتقسوا قلوبكم
Cernalah makanan kalian dengan (terlebih dahulu) berzikir pada Allah dan shalat. Janganlah kalian tidur dalam keadaan kenyang karena itu dapat membuat hati Anda keras. (HR Ibnu Suni dan Abu Nu‘aim).
Sementara menurut pendapat Imam al-Ghazali, tidur setalah makan dapat menimbulkan dua kelalaian, yaitu kemalasan dan kekerasan hati.
قلبه ولكن ليصل أو يجلس يذكر الله فإنه أقرب إلى الشكر وأقل ذلك أن يصلي أربع ركعات أو يسبح مئة تسبيحة عقب كل أكلة وكان الثوري إذا شبع ليلة أحياها وإذا شبع يوما واصله بالذكر.
Imam al-Ghazali berpendapat bahwa hadis tersebut mengindikasikan disunahkan agar tidak tidur saat dalam keadaan kenyang. Hal ini karena kondisi kenyang itu akan menimbulkan dua kelalaian, yaitu kemalasan dan kekerasan hati. Karena itu shalat dan berzikirlah, karena hal itu lebih mendekatkan diri pada rasa syukur. Paling minimal itu shalatlah empat rakaat atau bertasbih sebanyak seratus kali setiap habis makan. Imam al-Tsauri itu selalu menghidupkan malam (dengan shalat) di saat kenyang, dan berzikir di siang hari saat kenyang. (*)