Pati, Infoseputarpati.com – Operasional truk bermuatan material batu tambang menjadi sorotan belakangan ini. Hal itu terutama terjadi di Jalan Raya Tayu-Puncel dimana aktivitas truk batu tambang membuat jalan rusak dan menimbulkan debu.
Terkait persoalan itu, Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Teguh Bandang Waluyo menilai jalan rusak di Jalan Raya Tayu-Puncel disebabkan beban muatan dari truk bermuatan batu overload.
“Jalan rusak itu disebabkan beban muatan dari truk bermuatan batu overload. Kemudian begitu banyaknya tambang disana, sehingga bahan baku yang masuk ke Pati juga banyak. Lagian, penggilingan batu kan banyak di Pati,” katanya.
Ia mengaku, jalan rusak di jalan Raya Tayu-Puncel sudah cukup lama. Bahkan, warga yang berada di jalan itu resah dengan adanya aktivitas truk bermuatan batu tambang.
“Warga disana itu sudah lama resah. Cuman akhir-akhir ini mereka baru berani bersuara, karena masyarakat sudah capek dengan kondisi jalan yang berdebu dan berlubang selama dua tahun,” jelas dia.
Sebelumnya, Puluhan warga Kecamatan Dukuhseti menggelar demo di depan kantor kecamatan, Senin (1/4/2024). Mereka menyampaikan empat tuntutan.
Pertama, mereka menuntut agar Jalan Tayu-Puncel untuk diaspal dengan hotmix paling lambat satu bulan setelah aksi. Kedua, warga meminta pemerintah tegas menertibkan truk-truk tambang yang melintasi Jalan Raya Tayu-Puncel, karena truk tersebut melebihi beban serta dinilai ugal-ugalan oleh warga.
Ketiga, warga meminta dinas terkait untuk melarang truk tambang yang melebihi beban dari Jepara melintasi Jalan Tayu Puncel. Truk tambang ini dinilai memperparah jalan tersebut.
Terakhir, masyarakat meminta truk yang melintas sesuai aturan. Mereka tidak melarang truk melintas, tapi warga menginginkan ditertibkan agar sesuai standar dan jalan tidak cepat rusak. (Adv)