Pati, Infoseputarpati.com – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati mengungkapkan harga cabai rawit hingga cabai hijau di Pati.
Dalam hal ini, harga cabai merah keriting berada di angka Rp35.000 per kilogram. Sehingga, kini ada penurunan sebesar Rp3.000 per kilogram atau mengalami perubahan penurunan 9,38 persen.
Harga cabai merah keriting di pasaran khususnya di lingkup Kabupaten Pati telah mengalami penurunan hingga mencapai Rp32.000 per kilogram.
Jika dibandingkan dengan minggu lalu, harga cabai merah keriting tidak mengalami penurunan maupun kenaikan dan masih berkisar Rp32.000 per kilogram. Dalam artian bisa dikatakan stabil.
Melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdagperin Kabupaten Pati, Kuswantoro menyampaikan, harga cabai merah keriting hari ini Rabu (11/10/2023) kembali stabil seperti harga semula Rp32.000 per kilogram.
“Per hari ini (11/10/2023) harga cabai merah keriring turun, atau kembali stabil lagi di angka berkisar Rp32.000 per kilogram. Kemarin (10/10/2023) naik di angka Rp35.000 per kilogram, tapi alhamdulillahnya ini stabil lagi, turun lagi,” kata Kuswantoro.
Sementara itu, update harga cabai lainnya per hari ini seperti cabai merah besar teropong, cabai rawit merah, dan cabai rawit hijau tidak mengalami penurunan maupun kenaikan.
“Harga cabai merah besar teropong itu Rp50.000 per kilogram, cabai rawit merah Rp50.000 per kilogram, dan cabai rawit hijau juga sama Rp50.000 per kilogram. Jadi stabil tidak naik atau turun dari harga kemarin sama sekarang,” lanjut dia.
Meskipun demikian, rata-rata harga percabaian hari ini (11/10/2023) jika dibandingkan dengan minggu lalu, mengalami kenaikan cukup jauh.
Dengan rincian harga cabai merah keriting Rp32.000 per kilogram, cabai merah besar teropong Rp45.000 per kilogram, cabai rawit merah Rp35.000 per kilogram, dan harga cabai rawit hijau Rp42.000 per kilogram.
“Sangat jauh, hari ini saja rata-rata Rp50.000 per kilogram. Dan dibandingkan minggu lalu itu harga percabaian tidak sampai Rp50.000 per kilogram seperti sekarang. Harapanya kembali ke harga stabil lagi,” tutup Kuswantoro. (*)