Longsor di Purbalingga, BPBD Percepat Penanganan

Infoseputarpati.comBencana tanah longsor terjadi di Desa Panusupan, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya melakukan percepatan penanganan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Prayitno mengatakan bahwa sejak hari pertama (16/10) setelah kejadian, ratusan personel gabungan telah dikerahkan untuk melakukan penanganan di lokasi longsor dan jalan ambles, Desa Panusupan, Kecamatan Rembang.

“Sebanyak kurang lebih 300 personel gabungan dari BPBD, TNI, Polri, relawan, pelajar, dan warga setempat terlibat dalam gotong royong pengambilan batu dari sungai Ideng serta pemasangan bronjong kawat untuk menahan tebing yang longsor,” katanya.

BPBD bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Purbalingga telah mulai memasang bronjong kawat sebanyak 20 kubik di titik rawan longsor sebagai bagian dari upaya penanganan darurat. Retakan jalan juga mulai ditutup sementara untuk mencegah kerusakan bertambah parah.

Selain melakukan pekerjaan fisik, pihaknya juga telah menyalurkan sebanyak empat paket bantuan logistik dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Lebih lanjut, dia mengatakan bencana tanah longsor tipe debris slide rotasi yang terjadi pada Rabu (15/10) sekitar pukul 15.15 WIB setelah wilayah Kecamatan Rembang diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi itu menyebabkan jalan kabupaten dan jalan desa di Dusun Bojongsana, Desa Panusupan, ambles hingga kedalaman 2,5 meter.

“Kerusakan jalan kabupaten mencapai panjang sekitar 41 meter dengan lebar 5 meter, sementara jalan desa yang ambles sepanjang 26 meter. Akibatnya, mobilitas warga di dua dusun, yaitu Bojongsana dan Batur, terganggu,” katanya.

Ia mengatakan saat ini dua ruas jalan tersebut hanya dapat dilalui kendaraan roda dua setelah dilakukan kerja bakti bersama masyarakat.

Menurut dia, kondisi tersebut berdampak langsung terhadap aktivitas ekonomi 1.162 kepala keluarga atau sekitar 3.500 jiwa.

“Selain itu, longsor juga terjadi pada dinding sungai Ideng, sehingga diperlukan penanganan cepat agar tidak menimbulkan longsor susulan,” katanya.

Ia mengatakan BPBD hingga saat ini tetap memantau kondisi di lapangan, karena potensi longsor susulan masih ada mengingat cuaca di wilayah setempat belum sepenuhnya membaik.

“Tim tetap siaga dan terus melakukan pemantauan. Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan agar warga tetap waspada, terutama saat hujan turun dengan intensitas tinggi,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *