Singkong Dalam Negeri Disebut Kurang Diminati

Infoseputarpati.com – Singkong dalam negeri disebut kurang diminati dalam dunia industry. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono.

Sudaryono mengungkapkan pihaknya menyadari jika singkong lokal belum terserap sempurna pada industry. Hal tersebut menyebabkan harga singkong anjlok karena aktivitas impor yang dilakukan.

“Singkong ini kan sebagian besar kan ngalir ke pabrik. Pabrik itu membeli kandungan, kandungan starch-nya (pati). Kandungan itu untuk tapioka. Nah, petani kita nanam yang gede-gede. Sementara kandungan dalam, dalam singkong yang besar tadi, kandungannya itu prosentasenya kecil,” kata Sudaryono ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, dikutip dari Detik Finance pada Sabtu (14/6/2025).

“Jadi, ini juga menjadi pelajaran juga bagi petani kita, dan juga dari penyuluh kita di lapangan, termasuk juga Kementerian Pertanian, untuk kita ingin mengedukasi petani kita untuk menanam singkong, bukan gede-gedean berat-beratan jumlah, tapi menanam singkong yang beratnya besar, dan kandungan tapiokanya itu tinggi,” beber dia.

Kementerian Pertanian pun memerintahkan agar industry dapat membeli singkong petani.

“Sebetulnya kan, yang kita inginkan kan, dengan kandungan tapioka, dengan kandungan starch 24%, harganya kita minta di Rp. 1.350/kg,” terangnya.

Perlu diketahui sebelumnya, harga komoditas singkong pada level petani dihargai Rp1.000 per kilogramnya.

Amran berharap agar pemerintah dapat menyerap singkong dari petani. Dalam hal ini, Presiden Prabowo Subianto telah menekankan untuk melindungi dan menyejahterakan petani ataupun rakyat kecil.

“Mengimpor produk pangan dari negara lain lebih dari produk dalam negeri, diragukan patriotismenya. Tandanya itu mereka lebih sayang petani luar,” ungkapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *