Infoseputarpati.com – Kasat Reskrim Polresta Solo AKP Prastiyo Triwibowo mengungkapkan bahwa identita pria yang tewas terikat di Kali Anyar, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo terungkap.
Korban adalah pria berinisial AH (75), warga Depok. AKP Prastiyo mengatakan jika korban awalnya pamit untuk mengikuti pengobatan alternatif di Solo.
Diketahui bahwa korban mempunyai penyakit diabetes melitus. Bahkan disebutkan jika korban telah lima hari di Solo sebelum meninggal dunia.
“Korban sudah ada sekitar 5 hari di Solo sebelum meninggal dunia, dalam rangka berobat alternatif karena yang bersangkutan punya sakit diabetes militus,” kata Prastiyo, dikutipd ari Detik Jateng pada Selasa (8/4/2025).
Prastiyo menjelaskan jika korban semula berpamitan untuk mencari pengobatan alternatif ke Bogor, akan tetapi malah pergi Ke Solo.
“Sampai sekarang posisi di Solo dari keterangan anaknya saja, belum diketahui posisi berobatnya di mana karena pamit berobatnya di Bogor,” ucapnya.
Disebutkan bahwa warga sempat mengetahui korban berjalan di jalan aspal di sekitar lokasi Kali Anyar sekira pukul 21.00 WIB.
Berdasarkan hasil autopsy, korban diketahui meninggal terlebih dahulu sebelum hanyut di Kali Anyar.
“Waktu tenggelam sudah dalam keadaan meninggal dunia. Tanda badan, sudah mati lemas. Saluran pernapasan bersih tanpa terkena air sungai atau kotoran. Mati lemas karena kehabisan napas,” terangnya.
“Untuk kekerasan negatif. Yang pasti meninggal karena mati lemas kehabisan napas. Benda tumpul tidak ada,” tambah dia.
Dari penyebab mati lemas kehabisan napas di darat itu membuat polisi mencurigai jika korban diduga dibunuh. Korban meninggal dunia karena adanya ikatan di leher.
“Indikasi tali, memang perbuatan seseorang tapi dalam penyelidikan. Yang pasti anggota sudah bekerja menyusuri. Betul (ditali seseorang),” ucapnya.
“Bahasa dokter mengatakan, ikatan di otot dada-leher sehingga mengakibatkan habis napas sehingga mati lemas. Betul, (diduga ada) kesengajaan menghilangkan nyawa iya,” ujar dia. (*)