Infoseputarpati.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi turut memberikan komentar terkait dengan wacana Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno yang menargetkan harga tiket pesawat turun 10 persen.
Budi Karya menyebut terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hal tersebut dapat dilaksanakan.
Ia juga merasa keberatan jika penurunan harga tiket pesawat dibebankan kepada pihaknya.
Hal ini turut mendapatkan tanggapan dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Budi Karya mengungkapkan bahwa pihaknya belum bisa memastikan kapan harga pesawat akan turun karena beberapa syarat harus dipenuhi. Menurutnya, penurunan harga tiket pesawat ini tidak bisa dilimpahkan pada Kemenhub.
“Insyaallah 10 hari lagi jadi prestasi saya. Kalau enggak ya udah yang baru dapat rezeki, tapi konsisten 4 hal itu,” kata Budi dalam acara Capaian Kinerja Sektor Transportasi selama 10 tahun, di kantor Jakarta, dikutip dari Detik News, pada Rabu (2/10/2024).
Ia mengatakan ada 4 syarat yang harus dipenuhi agar harga tiket dapat turun. Yang pertama, menekan harga avtur dengan cara pengadaannya dilakukan bersama multiprovider.
“Avtur yang sama dengan negara lain. Negara lain itu ada multiprovider. Saya langsung menunjuk bahwa satu provider membuat harga monopoli,” beber dia.
Kemudian yang kedua, pajak suku cadang. Akan lebih baik jika tidak mengenakan tarif pajak pada suku cadang. Sehingga banyak pesawat yang mendarat di negara sehingga dapat menekan biaya operasional.
“Yang lain adalah PPN (Pajak Pertambahan Nilai). PPN di pesawatnya kena 10% modal yang lain gak kena. Sekarang kan kita kemana-mana pakai (pesawat jenis) 737 itu sudah menjadi kebutuhan premium. Jadi, tidak relevan kalau dia itu dikenakan PPN,” ujar Budi.
Perlu diketahui sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mempunyai target harga tiket domestik turu 10 persen.
“Tiga aspek utama itu yang sedang disimulasikan supaya nanti akhir bulan Oktober diambil keputusan sehingga harga tiket bisa turun, targetnya 10 persen,” tutur dia. (*)