Infoseputarpati.com – Doa merupakan sarana komunikasi antara manusia dengan Allah Swt., lantas bagaimana jika seseorang mendoakan buruk orang lain?
Padahal doa tentu ditujukan untuk kebaikan orang. Hal ini sesuai dengan Al-Mu’min (Gafir) ayat 60.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Wallażīna yu`tụna mā ātaw wa qulụbuhum wajilatun annahum ilā rabbihim rāji’ụn
Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Dilansir dari DetikHikmah, dalam kitab Syarah Hisnul Muslim karya Syaikh Majdi Abdul Wahab Al-Akhmadi terdapat hadits yang berisi anjuran berdoa untuk kebaikan.
Menurut riwayat Imam Muslim, dari Anas bin Malik ra bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW menjenguk seseorang dari kaum muslimin yang sudah sangat kurus seperti seekor anak ayam.
Beliau bertanya kepadanya, “Apakah kamu sudah berdoa memohon sesuatu atau meminta kepada-Nya?”
“Ya, aku telah mengatakan, ‘Ya Allah, apa yang telah Engkau tentukan hukumanku di akhirat, tolong segerakanlah hal itu untukku di dunia,” jawabnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Mahasuci Allah. Bukankah sebaiknya kamu berdoa saja, ‘Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhriat, serta jagalah kami dari azab neraka.'”
Setelah itu, Rasulullah SAW mendoakan orang itu kepada Allah SWT dan orang itu kemudian sembuh.
Dengan demikian, Rasulullah SAW melarang umatnya berdoa untuk keburukan diri sendiri. Beliau juga melarang mendoakan kecelakaan kepada orang lain. Beliau bersabda, “Janganlah kamu sekalian berdoa yang tidak baik terhadap dirimu sendiri, janganlah kamu sekalian berdoa yang tidak baik terhadap anak-anakmu, jangan berdoa yang tidak baik terhadap pelayananmu, dan janganlah kamu sekalian berdoa yang tidak baik terhadap harta bendamu. Janganlah kalian menempatkan waktu di mana pemberian diperoleh dari sisi Allah Yang Mahasuci lagi Mahatinggi, lalu Dia mengabulkan doa kalian itu,” (HR Abu Dawud dan Muslim). (*)