Kenali Kurikulum Merdeka, Apakah Belum Ada Evaluasi?

Infoseputarpati.com – Dunia pendidikan hingga saat ini masih menerapkan kurikulum merdeka sebagai dasar dalam proses belajar mengajar.

Kurikulum merdeka sendiri mempunyai pengertian pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum pendidikan terbaru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai penyempurnaan dari Kurikulum Darurat.

Lantas apakah penerapan kurikulum ini sudah mencerminkan kemerdekaan dan keberhasilannya?

Kurikulum Merdeka adalah…

Kurikulum Merdeka pertama diluncurkan pada tahun 2022 dan sifatnya opsional atau sekolah bebas memilih untuk mengadopsinya atau tetap pada kurikulum lama, yakni kurikulum 2013. Kurikulum baru ini merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakulikuler dengan konten beragam agar siswa lebih optimal dalam mendalami konsep, serta menguatkan kompetensi.

Kurikulum Merdeka merupakan solusi pemerintah untuk permasalahan pendidikan, terutama terkait pada masa COVID-19, dimana terdapat kesenjangan antarwilayah dan antarkelompok sosial ekonomi dalam kualitas belajar.

Untuk mengatasinya, Kemdikbud melakukan penyederhanaan kurikulum dengan memunculkan Kurikulum Darurat, yang kemudian disempurnakan lagi menjadi Kurikulum Merdeka.

Kurikulum merdeka memiliki karakteristik sebagai berikut;

  • Pembelajatan lebih mendalam karena difokuskan pada materi esensial.
  • Menyediakan lebih banyak waktu untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar konteks nyata,
  • Capaian pembelajaran per fase dan fleksibilitas jam pembelajaran.
  • Fleksibilitas bagi pendidik dengan dukungan perangkat ajar serta materi pelatihan untuk mengembangkan kurikulum satuan pendidikan.
  • Mengedepankan gotong royong dengan seluruh pihak dalam rangka mendukurng implementasi Kurikulum Merdeka.

Prinsip Pembelajaran

Dikutip dari Detik, Kurikulum Merdeka memiliki prinsip pembelajaran sebagai berikut;

  • Pembelajaran intrakurikuler dilakukan secara terdiferensiasi, sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
  • Pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dengan prinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum.
  • Pembelajaran ekstrakurikuler ialah pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik.

Penerapan kurikulum ini tentunya mempunyai kendala di lapangan mulai dari ketidaksiapan pendidik mengikuti arus pembelajaran, minimnya kualitas teknologi, bahkan kesenjangan implementasi sekolah desa dan kota. Solusi yang pasti tentu diperlukan untuk mengentaskan masalah ini. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *