Keluarga Mahasiswi Kedokteran Undip yang Meninggal Dapat Tekanan via Whatsapp

Semarang, Infoseputarpati.com – Keluarga dr Aulia, mahasiswi kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) yang meninggal disebut mendapat tekanan melalui Whatsaap.

Hal ini berkenaan dengan dugaan kasus bullying yang menimpa mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) tersebut.

“Sampai saat ini (Kemenkes) memberikan perlindungan dari tekanan yang didapatkan melalui HP adik almarhumah (dr ARL) dan keluarga almarhumah melalui ibu almarhumah,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.

“Anonim ya (pengirimnya) melalui pesan WhatsApp,” tambah dia.

Perlu diketahui sebelumnya, mahasiswi PPDS program anestesi Fakultas Kedokteran Undip di RSUP Dr Kariadi Semarang ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya pada Senin (12/8) setelah menyuntikkan obat.

Pihak keluarga dr ARL didampingin dengan Kementerian kesehatan telah melaporkan senior yang diduga melakukan perundungan.

Dalam hal ini, Pengacara keluarga dr ARL, Misyal Achmad menyebut pihaknya telah mengantongi bukti ancaman, intimidasi, bahkan pemerasan.

“(Laporan terkait) Pengancaman, intimidasi, pemerasan, ada beberapa lah dari mahasiswa juga, ada lebih dari satu, ada beberapa kita nggak bisa anu (sebut nama), senior,” kata Misyal. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *