Infoseputarpati.com – Langkanya tabung gas melon atau yang berukuran 3 Kg menimbulkan keresahan pada warga. Tabung gas yang langka ini menyebabkan harganya melonjak naik.
Peristiwa ini juga terjadi di Jawa, tanpa terkecuali Kabupaten Solo. Gas melon yang langka ini mempersulit pekerjaan yang dilakoni oleh Nugraha (24), warga Mojosongo, Kecamatan Jebres.
Ia diketahui berprofesi sebagai penjual nasi goreng. Nugraha menyebut langkanya tabung gas subsidi telah terjadi sejak 2 minggu.
“Gas melonnya sedang langka, setidaknya sampai kemarin, saya sebagai penjual warung makan merasakan kesulitan mencari gas sejak hampir 2 minggu yang lalu,” kata Nugraha.
“Jadi setiap mau jualan harus muter-muter dulu mencari gas ke pengecer. Paling cuma dapat satu,” jelasnya.
Ia mengatakan sering membeli gas di warung, sebab di pangkalan persediaannya terbatas.
“Paling ke pangkalan gas di desa, tapi itu juga kosong. Kalau ada itu sudah dipesan orang-orang yang akrab sama penjual pangkalannya, jadi ya ketar-ketir,” tutur dia.
Siti (35) pedagang kwetiau di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres mengungkapkan bahwa harga tabung gas melambung tinggi.
Hal senada juga diungkapkan Siti (35) pedagang kwetiau di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres. Ia juga merasakan kesulitan mencari gas di pangkalan sekitar rumahnya.
“Ada pangkalan, tapi stoknya terbatas jadi lebih sering untuk langganan. Kadang ikut antre dari pagi baru dapat siang,” jelasnya.
“Tapi kan kita kalau pedagang butuhnya sehari satu, kalau di pangkalan dibatasi, jadi tetap kurang makanya tetap ke warung,” sambungnya.
“Harganya juga mahal, bisa sampai Rp 25 ribu,” ungkapnya. (*)