Rekaman Suara Mahasiswi Kedokteran Undip yang Tewas di Kos Viral

Semarang, Infoseputarpati.com – Rekaman suara Mahasiswi Kedokteran spesialis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang terisak tangis viral di media sosial.

Korban merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Anestesi Undip. Rekaman suara yang viral itu bentuk keluhan korban kepada ayahandanya.

Rekaman suara itu salah satunya diunggah oleh akun Instagram, @abouthetic, dalam rekaman nampak korban bercerita sambil terisak.

“Tiap aku bangun tidur itu pah, badannya sakit semua pah, punggungnya sakit pah, bangun harus pelan-pelan, kalau nggak pelan-pelan nggak bisa bangun.” ujar perempuan dalam rekaman.

“Terus apa namanya (terdengar suara batuk) ya kayak aku batuk itu juga kan mau nggak bisa minum obat. Ya diterusin sampai batuknya ilang sendiri. Ya ini sudah mendingan batuknya tinggal sedikit. Tiap aku bangun tidur itu pah, badannya sakit semua pah, punggungnya sakit pah. Bangun harus pelan-pelan, kalau nggak pelan-pelan nggak bisa bangun,” tambah dia.

Mahasiwi tersebut lantas bercerita dia minta tolong kepada cleaning service untuk dibelikan minuman.

“Aku aja tadi mau minum tuh susah, di bangsal minumnya pada habis terus akhirnya aku minta tolong CS aku kasih uang 50 ribu. Aku minta nitip dia beliin minum karena aku kan nggak boleh ke minimarket, nggak boleh ke kantin sama sekali tuh,” lanjutnya.

“Bener-bener ya pah, di sini tuh programnya kacau-kacau pah,” tambahnya.

Dalam hal ini, pengacara keluarga mahasiswi PPDS Undip, Susyanto, memastikan jika rekaman suara itu memang asli.

“Itu betul suara almarhumah, benar itu suara asli, itu chat WhatsApp, dia kan dekat ke bapaknya,” ujar Susyanto.yang terjadi di tempat mahasiswi tersebut menempuh PPDS, yakni RS Kariadi.

“Itu kan terobosan saya dalam mengungkap ini kan salah satunya ini,” ucap Susyanto.

Lebih lanjut, Susyanto menegaskan saat ini status sebagai pengacara mahasiswi PPDS Undip yang meninggal dunia telah dicabut.

“Kebetulan, surat kuasa kepada saya dicabut sepihak Senin sore,” katanya.

“Kurang tahu, intinya ada pihak-pihak yang kurang nyaman ketika saya yang menangani perkara ini jadi mereka mencabut sepihak terhadap kami,” jelasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menarik Dibaca