Pati, Infoseputarpati.com – Para petani di Kabupaten Pati mengeluhkan terjadinya kelangkaan pupuk subsidi. Di sisi lain, harga pupuk non-subsidi melambung tinggi sehingga akan memberatkan secara finansial.
Melihat kondisi tersebut, Anggota Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Suwarno mendorong para petani untuk menggunakan pupuk kandang.
“Agar pupuk tidak menjadi momok harus dibudayakan menggunakan pupuk kandang. pupuk kandang modalnya lebih sedikit,” ujarnya belum lama ini.
Ia juga berharap petani di Kabupaten Pati agar mengikuti berbagai pelatihan tentang pembuatan pupuk organik yang banyak difasilitasi oleh pemerintah.
Bukan hanya stoknya yang terus berkurang, peralihan pupuk kimia ke organik juga kini amat mendesak. Kaitannya dengan mengembalikan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk kimia yang terus-menerus membuat tanah kehilangan porositasnya. Menjadikan tanah mengeras karena kehilangan nutrisinya.
Menurutnya, pupuk kandang dibutuhkan karena perannya bukan hanya menyuburkan tanaman namun juga mampu menyuburkan tanah.
“Kalau pupuk kimia hanya menyuburkan tanaman tapi tidak menyuburkan tanah. Supaya tanahnya subur dipupuk dengan pupuk kandang,” paparnya.
Berdasarkan catatan dari Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, jumlah pupuk bersubsidi berjenis urea tahun 2024 ini tersedia 21.461.046 kg. Dan untuk pupuk berjenis NPK yakni tersedia sebanyak 15.844.083 kg. Jika dibandingkan ditahun 2023, pupuk bersubsidi berjenis urea tersedia sebanyak 42.626.218 kg. Sedangkan pupuk NPK tersedia sebanyak 26.000.000 kg. (Adv)