Infoseputarpati.com – Kasus pembunuhan kakak kandung oleh adiknya sendiri menjadi perhatian. Ternyata korban dan pelaku merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
Diketahui sebelumnya, kejadian nahas Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten itu melibatkan SP alias Pran (51) sebagai pelaku dan SAP atau Totok sebagai korban.
Pran (51) dalam kesehariannya disebut merawat sang kakak yang menderita gangguan jiwa dan ibu mereka. Bahkan keduanya juga tinggal bersama dengan ibunya, yaitu SW (80).
“Tiap hari bertiga di rumah bersama ibunya, tapi ibunya tidak bisa apa-apa karena sudah tua. Yang merawat (kakak dan ibunya) ya adiknya itu,” ungkap Ketua RT 1 RW 9 Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Bambang (48) saat ditemui detikJateng di lokasi, Kamis (25/4).
Bambang menjelaskan Pran biasanya belanja segala macam kebutuhan untuk merawat kakak dan ibunya.
“Yang masak, sembarang, termasuk beli rokok (buat kakaknya). Pagi Pran beli sarapan, lalu menyuapi ibunya, dulu seingat saya pernah juga gangguan jiwa tapi sudah sembuh,” jelas Bambang.
Ia mengatakan kakak prana tau korban memang tidak pernah keluar rumah dan hanya teriak-teriak.
“(Kakak Pran) Dulu satpam, sudah berkeluarga, tapi kemudian gangguan jiwa,” imbuh Bambang.
Tetangga lain, Sriyono (53) menyebut dulunya Pran bekerja di bangunan. Akan tetapi sejak ibunya sakit, ia lebih memilih mengurus sang ibu.
“Saudara mereka di Jakarta semua ada enam orang. Kalau Pran itu dulu di bangunan, tapi karena ibunya semakin tua yang merawat ya Pran. Itu didukung saudaranya yang di Jakarta,” kata Sriyono kepada detikJateng, kemarin.
Sebelumnya, jenazah SAP alias Totok (58) ), telah dimakamkan di tempat permakaman umum setempat.
Kini Pran juga dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr RM Soedjarwadi Klaten.
“Sudah dimakamkan tadi malam kurang lebih jam 21.30 WIB. Semua keluarga juga hadir,” kata Kades Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Waluyo.
“Kemarin dibawa ke rumah Pak Sriyono. Ini saya mau merapat untuk berembuk, bagaimana jika nanti tidak ada yang merawat. Saya koordinasi dengan Dinsos,” ujar Waluyo.