Tidur Terus saat Puasa? Begini Hukumnya

Infoseputarpati.com – Puasa Ramadan merupakan kewajiban yang harus dilakukan umat Islam. Bangun pagi buta dan dehidrasi membuat seseorang mudah ngantuk.

Lalu Bagaimana hukumnya secara Islam?

Umat Islam yang penuhi kriteria di segala dunia diharuskan melaksanakan ibadah puasa, mulai dari fajar sampai matahari terbenam. Di Indonesia, durasi puasa kurang lebih sepanjang 13 jam.

Sepanjang itu pula, orang yang berpuasa tidak boleh makan serta minum. Keadaan tersebut membuat banyak orang merasa lemas serta jadi alibi buat tidur selama hari. Hendak namun, gimana hukum orang yang menempuh puasa dengan tidur selama hari? Tidak batalkan puasa a

Dilansir dari Kompas, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta( UMS), Dokter H. Syamsul Hidayat berkata, orang yang tidur selama hari dikala puasa Ramadan tidak membatalkan puasanya.

tidur selama hari dikala berpuasa hendak merendahkan nilai serta pahala yang didapat dari ibadah puasa.” Puasanya senantiasa legal, insyaAllah, namun nilainya rendah,” kata Syamsul. Alasannya, menempuh puasa dikala bulan Ramadan hendaknya diisi dengan bermacam aktivitas positif, semacam perbanyak ibadah.

” Misalnya dengan beribadah, baca Angkatan laut(AL) Quran, mengkaji ilmu, bersedekah, serta bekerja,” ucap Syamsul. Ada pula orang yang tidur seharian dikala berpuasa tidak lebih cuma menemukan lapar serta haus, semacam yang disebutkan dalam hadis: Dari Abu Hurairah, dia mengatakan,” Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:” Berapa banyak orang yang berpuasa tidak memperoleh pahalanya tidak hanya lapar, serta berapa banyak orang yang salat malam tidak memperoleh apa juga tidak hanya tidur sampai larut malam.”( HR. Ahmad).

Dikutip dari Kompas, Kemenkes Syamsul menarangkan, Muslim yang lagi berpuasa di bulan Ramadan senantiasa dibolehkan tidur dengan seperlunya.” Tidur pasti boleh tetapi seperlunya, serta lebih baik diisi dengan aktivitas produktif dunia serta akhirat,” kata Syamsul.

Larangan meninggalkan salat harus Syamsul meningkatkan, Umat Islam tidak dibolehkan meninggalkan salat harus, tercantum dikala menempuh ibadah puasa Ramadan. Sedangkan itu, tidur sebaiknya dimengerti selaku salah satu hikmah penciptaan siang serta malam. Allah menghasilkan siang buat menebar kebaikan di muka bumi serta malam buat berkontemplasi dan rehat.

Perihal tersebut sebagaimana Firman Allah dalam Angkatan laut(AL) Quran Pesan Ar- Rum Ayat 23:” Di antara tanda- tanda- Nya yang agung yang menampilkan kekuasaan- Nya serta keesaan- Nya, ialah tidur kamu pada waktu malam serta tidur kamu pada siang hari buat istirahat dari letihnya pekerjaan kamu. Di antara tanda- tanda- Nya kalau Ia menjadikan siang supaya kamu bergerak di muka bumi buat mencari rezeki dari Rabb kamu.

Sebetulnya di dalam perihal itu betul- betul ada bukti- bukti untuk kalangan yang mencermati dengan rungu yang penuh atensi serta penerimaan.” Senada dengan Syamsul, bagi pemikiran Madzhab Syafi‘ i, orang yang tidur seharian dikala puasa Ramadan tidak hendak membatalkan puasanya. Tidur selama hari dikala puasa kurangi pahala Ahli Usul Fiqh Universitas Darussalam( Unida) Gontor, Mulyono Jamal, pula berkata perihal yang sama.

Jamal menarangkan, tidur selama hari dikala puasa Ramadan tidak hendak membatalkan puasa.” Tetapi jika tidurnya selama hari, ya tidak bisa pahala, zero pahala,” kata Jamal. Jamal meningkatkan, bila tidur seharian membuat seorang meninggalkan salat harus malah hendak berdampak dosa.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *