Pakai Sandal Sebelah Saja Ternyata Menyerupai Setan

Infoseputarpati.com – Alas kaki sandal merupakan benda yang tidak bisa ditinggalkan oleh manusia di tengah Terik dan kotornya tanah.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengenakan sandal sesuai dengan syariat Islam.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh ImamAl-Bukhari dalam Kitab Al-Libas pada bab melepas sandal kiri dijelaskan bahwa umat muslim dianjurkan mendahulukan kaki kanan saat mengenakan sandal.

“Dari Ali radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Apabila salah seorang diantara kalian memakai sandal, maka hendaklah ia mendahulukan kaki kanan. Sedangkan apabila ia hendak melepaskannya, maka hendaklah ia mendahulukan kaki kiri. Jadikanlah kaki kanan yang pertama kali memakai sandal, dan yang terakhir melepaskannya.””

Dari hadis tersebut sudah jelas tata cara memakai sendal yang baik, namun ada juga larangan untuk tidak memakai sandal hanya sebelah. Seperti saat orang yang mendapati tali sendalnya lepas, dalam Islam hendaknya berhenti untuk memperbaiki, jika tali sandal tersebut tidak bisa diperbaiki maka lepas kedua sendal lalu melanjutkan perjalanan.

Dalam sebuah hadis dari Ali radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah salah seorang diantara kalian berjalan dengan satu sandal. Hendaklah ia memakai kedua-duanya atau melepas kedua-duanya.”

Alasan inilah yang melandasi dilarangnya memakai sandal hanya sebelah saja. Berikut alasan larangan mengenakan sandal sebelah yang disampaikan oleh ulama-ulama besar seperti Imam Al Baihaqi, Imam An Nawawi, Imam Al Khathabi, Imam Ibnul ‘Arabi, Imam As Suyuthi:

Menyerupai jalannya setan

Pernyataan ini diperkuat dengan adanya hadis  yang berbunyi “Sesungguhnya setan berjalan dengan (menggunakan) satu sandal” [HR. ath-Thahawi, dishahihkan al-Albani dalam kitab ash-Shahihah no. 348.

Hadis ini memberikan bimbingan untuk kita agar tidak memakai sandal sebelah kiri atau kanan saja, dan ada juga hadis yang menjelaskan jika memakai sandal sebalah saja termasuk menyerupai gaya setan. Tidak boleh bagi seorang muslim baik dalam perkara ibadah maupun muamalah menyerupai gaya hidup setan.

Menghilangkan keseimbangan ketika berjalan

Hal ini disebabkan tinggi kaki yang tidak sama karena yang satu memakai alas kaki dan yang satu tidak. Ketika ada benda yang menghalangi akan menyebabkan keseimbangan tubuh akan goyah.

Menjadi pusat perhatian

Ketika kita memakai satu sandal akan menarik perhatian orang lain sedangkan kita diperintahkan untuk menjauhi “syuhrah”, yaitu melakukan sesuatu yang bisa menarik perhatian dan menimbulkan ketenaran, apalagi ketenaran dalam hal yang aneh-aneh seperti ini. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *