Infoseputarpati.com – Setiap orang pasti pernah ditimpa masalah bahkan musibah. Hal ini dapat diartikan sebagai bentuk ujian agar manusia lebih kuat.
Allah memberikan musibah kepada siapa pun tanpa terkecuali. Namun tidak semua musibah bermakna negative. Ada juga musibah yang termasuk dalam kebaikan.
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Artinya:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya ayat 35).
Namun, musibah tidak selamanya menjadi hal yang negatif tergantung bagaimana sudut pandang kita. Adakalanya musibah itu sebuah ujian dari Allah, teguran, bahkan azab.
Saat tertimpa musibah, umat Islam diajarkan untuk mengucapkan doa berikut
إنّاَ لِلهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجُرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها
Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ.
“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya”
Melansir NU Online, dalam hadis Shahih Muslim disebutkan bahwa barangsiapa membaca doa tersebut, niscaya Allah akan memberinya pahala dalam musibahnya dan memberinya ganti yang lebih baik daripadanya. (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir). (*)