Pati, Infoseputarpati.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menyayangkan tingginya angka anak putus sekolah di Bumi Mina Tani.
Diketahui sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Pati mencatat pada tahun 2021 jumlah anak putus sekolah mencapai 14.832 pelajar. Kemudian 2022 menjadi 13.804.
Dalam hal ini, Muntamah selaku wakil rakyat mengaku prihatin akan tingginya kasus putus sekolah.
“Kami sangat prihatin dengan tingginya angka putus sekolah di Kabupaten Pati,” tutur dia.
Wanita yang duduk di Komisi D tersebut pun ingin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) segera melakukan penanganan.
“Kami khawatir jumlah ini akan meningkat di tahun-tahun mendatang. Sehingga kami mendorong Pemkab Pati segera melakukan penanganan,” ujar Muntamah.
Permasalahan putus sekolah pada anak di Pati sebenarnya harus disikapi bersama. Bukan hanya pemerintah saja, peran orang tua juga dinilai penting untuk mencegah keinganan anak yang sudah tidak ingin belajar lagi.
Lebih lanjut, Muntamah mengatakan putus sekolah pada anak akan berbuntut panjang pada pengangguran hingga kemiskinan.
“Angka putus sekolah dapat berdampak luar biasa. Seperti peningkatan angka pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, kenakalan remaja, dan rentan terhadap pernikahan dini,” beber politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). (adv)