Pati, Infoseputarpati.com – Kasus human immunodeficiency virus (HIV) hingga saat ini terus bertambah. Diperlukan pengendalian yang bagus agar penyebaran rantai penyakit HIV dapat terputus.
Seperti yang diketahui prostitusi sekarang sudah semakin canggih. Bahkan laman pelayanan hingga pemesanan juga dapat diakses secara online.
Kenaikan kasus HIV di berbagai wilayah salah satunya di Kabupaten Pati juga dipengaruhi dari perkembangan teknologi.
Hal ini disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Kabupaten Pati. Ia mengatakan banyak masyarakat yang menyalahgunakan teknologi informasi.
“Masih ada banyak praktek-praktek prostitusi berkeliaran di sudut Kota Pati, baik itu di pinggiran maupun transaksi yang dilakukan secara online,” tutur Muntamah.
Aktivitas prostitusi sendiri diartikan sebagai praktek pelacuran dengan menggunakan jaringan internet atau media sosial sebagai sarana penghubung atau sarana komunikasi bagi para mucikari, pekerja seks dengan para penggunanya.
Menurut Dewan, praktik seks bebas seperti inilah yang harus dihentikan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mempunyai peran yang besar untuk memutus mata rantai penyebaran HIV/AIDS.
“Pemerintah Kabupaten Pati memang telah berhasil menutup tempat prostitusi lokalisasi Lorong Indah yang ada di Margorejo,” ujar Muntamah.
“Tetapi bukan berarti prostitusi hilang selamanya di Pati. Itu hanya sebagian kecil untuk memutus mata rantai sebaran penyakit, seperti HIV/Aids,” imbuh wanita yang duduk di Komisi D DPRD Pati itu.