Pati, Infoseputarpati.com – Dampak kemarau telah dirasakan warga di sejumlah kecamatan Kabupaten Pati. Hal ini menjadi perhatian banyak pihak, salah satunya yaitu M Nur Sukarno selaku Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati.
Ia mengatakan kekeringan ini berdampak pada lahan pertanian yang tidak dapat bercocok tanam karena tandusnya tanah. Bantuan berkaitan dengan pertanian pun diperlukan.
Sebagai informosi, catatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati menyebutkan kekeringan yang melanda di Bumi Mina Tani kian meluas. Lebih dari 60 desa yang tersebar di sembilan kecamatan pun mengalami kekeringan.
M Nur Sukarno mengatakan pihaknya sering menerima aduan petani yang tidak dapat memenuhi kehidupan sehari-hari karna lahan yang tidak bisa ditanami.
Ia lantas mengatakan beberapa lahan di Kabupaten Pati tergantung dengan musim. Sehingga nasib petani juga bergantung pada arah musim.
“Jadi gini, yang terkait dengan kekeringan tidak bisa dimanfaatkan petani untuk bertani, emang benar. Di Pati ini, kalau musim penguhujan, maka disini daerah tertentu ikut terjadi banjir. Kemudiam kalau lagi musim kemarau maka Pati ikut kekeringan,” kata Sukarno.
Walaupun demikian, Sukarno menyebut pemerintah juga telah menyalurkan bantuan kepada pihak yang membutuhkan
“Ada aturan Peraturan Bupati (Perbub) dalam amanah Rancangan Peraturaj Daerah (Raperda) apabila terjadi dampak seperti ini harus usul. Kekeringan ini kan termasuk bencana alam to, paling tidak ada bantuan minimal benih atau pupuk untuk meringankan petani,” kata politisi dari Partai Golkar.