Semarang, Infoseputarpati.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupakan memajukan kota yang berjuluk lumpia, salah satunya dengan mengubah sampah menjadi energi listrik.
Bukan tanpa mengapa, upaya tersebut disiapkan lantaran lahan pembuangan TPA Jatibarang diperkirakan segera overload.
“Kemudian pemanfaatan waste to energy, kami sudah punya PLTSa, sekarang sedang proses PSEL Pemrosesan Sampah menjadi Energi Listrik,” ujar Kepala DLH Kota Semarang Bambang Suronggono dilansir dari Kompas.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pembangunan PSEL rencananya dibangun pada tahun 2024. Dan diperkirakan bisa beroperasi setahun kemudian atau di tahun 2025.
Teknologi tersebut nantinya akan digunakan untuk mengolah sebanyak 1.000 ton sampah setiap harinya untuk diubah menjadi energi listrik.
“Anggarannya cukup besar, dengan investor pihak ketiga sedang sounding dengan badan usaha yang mau melakukan. Targetnya 2025 mesti beroperasi. Pembangunan di tahun 2024. Sekarang masih membidik badan usahanya,” jelasnya.
“1.000 ton dibakar di insinerator, lalu panas dari insinerator diubah menjadi energi listrik lewat turbin,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, dalam sehari Kota Semarang bisa menghasilkan sebanyak 1.300 ton sampah. Jika sebanyak 1.000 ton berhasil diolah di PSEL, maka masih ada sisa 300 ton.
Sisa sampah itu akan diolah melalui bank sampah, kampung program iklim (proklim), kelompok swadaya masyarakat (KSM) kebersihan. (*)