Pati, Infoseputarpati.com – Kepada Bidang (Kabid) Perdagangan Disdagperin Pati, Kuswantoro mengungkapkan bahwa penurunan permintaan konsumen menyebabkan turunnya harga Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas).
“Beberapa harga komoditas pasca naik saat ini bulan September tepatnya pada hari ini itu terlihat ada yang turun, atau mengalami penurunan,” jelasnya.
“Salah satunya ya diakibatkan permintaan konsumen, permintaan masyarakat yang turun cukup drastis,” lanjut dia.
Penurunan bahan pokok diantaranya oleh komoditas minyak goreng tanpa merk turun Rp500 menjadi Rp14.500 per liter, daging sapi tetelan turun Rp5.000 kini menjadi Rp60.000 per kilogram, dan daging ayam kampung turun Rp5000 menjadi Rp80.000 per kilogram.
Kemudian, cabe merah keriting mengalami penururan berkisar Rp1.000 menjadi Rp25.000 per kilogramnya, cabe rawit merah turun Rp3.000 dan menjadi Rp30.000 untuk per kilogramnya.
“Kalau yang sedang turun itu ada komoditas pada minyak goreng yang tanpa merk turun Rp 500, kemudian daging sapi tetelan turun Rp5.000, daging ayam kampung juga sama turunnya. Terus untuk cabe merah kriting turun Rp1.000, dan cabe rawit merah itu turun Rp3.000,” sambungnya.
Sebelumnya, jika dibandingkan minggu lalu, harga kepokmas pada komiditas cabe merah kriting yang semula diharga Rp30.000 per kilogramnya menjadi Rp28.000 per kilogramnya. Sedangkan untuk komoditas cabe rawit merah mengalami kenaikan yang semula Rp32.000 menjadi Rp33.000 untuk per kilogramnya.
“Kalau dibandingkan minggu lalu ya, yang mengalami penurunan itu cuma cabe merah keriting 7,14 persen atau sama dengan Rp2.000 hingga jadi Rp28.000 per kilogramnya, dan yang mengalami kenaikan itu ada cabe rawit merah perubahannya itu 3,03 atau sama dengan Rp1.000 atau menjadi Rp33.000 per kilogramnya. Itu saja sih kalau dibandingkan minggu kemarin,” tutup Kuswantoro. (*)