Pati, Infoseputarpati.com – ASN diwajibkan untuk bersikap netral terkait dengan aspek politik. Pegawai ASN juga diharuskan untuk menghindari konflik maupun perbuatan berkenaan dengan politik.
Melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan, Kesejahteraan, dan Kinerja Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Pati, Nono Harjono menuturkan bahwa hal tersebut dilakukan lantaran agar pegawai ASN tidak terlibat dan melakukan perbuatan yang mengarah pada pihak calon dalam Pemilu maupun Pilkada.
“Ya diwajibkan bahwa adanya pegawai ASN ini menghindarilah konflik, perbuatan terkait kepentingan pribadi, kelompok, golongan, bahkan partai politik. Apalagi itu memihak pada calon pemilu atau pilkada nantinya, nah itu sangat perlu dihindari,” tutur Nono.
Lebih lanjut, menurutnya setiap konflik maupun perbuatan sangat banyak jenis dan macamnya yang harus dihindarai pegawai ASN. Seperti dilarang melakukan pendekatan atau mendekatkan diri yang ada kaitannya dengan politik praktis atau partai politik.
Kemudian juga dilarang memasang spanduk atau baliho yang bertujuan mempromosikan calon dalam Pemilu maupun Pilkada nantinya, hingga tidak boleh mendeklarasikan para pegawai ASN sendiri atau bakal calon.
“Yang namanya perbuatan ataupun konflik itukan sangat banyak ya. Dan disini sesuai peraturan seorang pegawai ASN itu tidak boleh mendekatkan diri dengan golongan-golongan partai politik seperti itu, kemudian memasang spanduk,” tandasnya.
“Kemudian juga mendeklarasikan dirinya kalau dirinya mencalonkan diri, apalagi mendeklarasikan bakal calon itu kan yang tanpa menggunakan atribut bakal pasangan atau atribut partai politik,” lanjut Nono.
Terlebih tidak diperbolehkan melakukan foto bersama maupun tidak diperkenankan menjadi pembicara atau narasumber pada kegiatan pertemuan partai politik.
“Kemudian ada lagi, yang seorang pegawai ASN itu tidak boleh mengupload, mengunggah, menanggapi apalagi menyebarluaskan foto atau gambar calon pemilu atau pilkada ini tentu sangat tidak boleh itu. Terus kalau disuruh jadi pembicara atau narasumber diacara partai ya itu juga ditolak meskipun hanya dengan jadi pembicara, nantinya takutnya ada yang menggiring gini gini kan,” sambung dia. (*)