Banyak Masyarakat Jadi TKW, Jadi Salah Satu Penyebab Stunting di Pati

Pati, Infoseputarpati.com – Banyaknya masyarakat di Kabupaten Pati yang memilih merantau atau bahkan jadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke luar negeri, disebut menjadi salah satu penyebab kasus stunting pada anak di Pati.

Dimana para perantau dan TKW tersebut, terpaksa harus meninggalkan buah hatinya sehingga diasuh oleh orang lain ataupun dititipkan kepada nenek dan kakeknya.

Kondisi tersebutlah yang menyebabkan pola asuh si balita tidak begitu maksimal dan berpotensi mengganggu tumbuh kembang si anak.

“Pola asuh dari anak yang mungkin diakibatkan bapak ibunya tugas, dalam daerah atau luar daerah maupun di luar negeri, misal TKI atau TKW itukan. Lali balita ini dititipkan ke simbahnya atau saudara. Sehingga kurang mendapat perhatian yang cukup,” ungkap Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pati, Muhtar.

Saat dikonfirmasi perihal jumlah, pihaknya belum dapat menyebutkan jumlah pastinya warga Pati yang berstatus TKI. Namun, dimungkinkan jumlah cukup besar sehingga juga berdampak cukup banyak pada pola asuh balita di Pati.

“Kalau untuk data kita belum bisa menyebutkan, tapi di Pati ini jumlahnya cukup banyak ya, terutama di wilayah Pati Utara dan juga Selatan,” jelasnya.

Untuk diketahui bahwasanya berdasarkan data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), terdapat sebanyak 4.185 balita yang kategori stunting dari total 72.394 balita di Kabupaten Pati.

Data yang dikeluarkan dari bulan Februari 2023 tersebut secara rinci juga status balita yang dibedakan berdasarkan pendek dan sangat pendek. Dimana masing-masing sebanyak 342 dan 764 balita.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, dr Aviani Tritanti Venusia menjelaskan bahwa pada tahun 2023 prevalensi stunting di Pati memang mengalami peningkatan.

Dimana pada tahun ini stunting di Pati mencapai 5,78 Persen. Sedangkan pada tahun 2022 sebesar 5,43 dari jumlah balita di Kabupaten Pati.

“Untuk kasusnya stunting di Pati memang naik, sedikit naiklah jika dibandingkan tahun kemarin. Dimana untuk saat ini 5,78 persen,sedangkan 2022 itu 5,43. Jadi ada sedikit kenaikan di sana,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *