Mitrapost.com – Pembangunan Bendungan di Karanganyar Jawa Tengah akan difungsikan untuk memberikan pengairan terhadap 1.494 hektar sawah di kawasan Jatipuro dan Jumapolo, Karanganyar.
Bendungan yang diberi nama Jlantah itu ditergetkan selesai pada tahun 2023 ini. Bendungan yang berlokasi di Karanganyar Jawa Tengah tersebut hanya satu dari 13 bendungan yang tengah digarap oleh pemerintah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap jika target tersebut bisa terwujud.
“Target untuk dapat diselesaikan pada akhir tahun 2023 mudah-mudahan dapat tercapai,” ungkapnya dilansir dari Kompas.com.
Bendungan ini juga akan menjadi sumber air baku berkapasitas 150 liter/detik serta mereduksi banjir hingga 51,26% atau 70,33 m3/detik untuk Q50.
“Kehadiran bendungan ini juga akan memberi manfaat untuk potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 megawatt (MW), serta untuk konservasi dan pariwisata di Kabupaten Karanganyar,” jelas Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Adenan Rasyid.
Sebagai informasi, Bendungan Jlantah telah dibangun sejak tahun 2019 oleh PT Waskita Karya (Persero) dan PT Adhi Karya KSO. Kapasitas tampung dari bendungan mencapai 10,97 m3 yang berasal dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Puru.
Bendungan ini memiliki ukuran tinggi 70 meter (dari dasar sungai), panjang puncak 404 meter, lebar puncak 12 meter, dan elevasi puncak bendungan sekitar 690 meter.
Pembangunan Bendungan Jlantah kini sudah mencapai progres 65 persen.
“Saat ini progresnya sudah sekitar 65%,” jelasnya. (*)