Kapal Nelayan Pati Dibakar di Pulau Datu, Mina Santosa Juwana Tempuh Jalur Hukum

Pati, Infoseputarpati.com – Pembakaran kapal nelayan di perairan pulau Datu Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat mendapatkan beberapa tanggapan dari publik, salah satunya paguyuban nelayan.

Mereka berencana akan mendatangi Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) atas insiden yang terjadi pada hari Rabu (21/6/2023).

Ketua Paguyuban Mina Santosa Juwana, Jasiman mengatakan, aksi pembakaran kapal sudah terjadi beberapa kali. Namun tidak ada keseriusan dari aparat penegak hukum ataupun dari instansi terkait untuk menindak lanjuti.

“Rencana kita akan laporkan permasalahan ini ke Mabes Polri, karena ini sudah sangat keterlaluan,” ucapnya kepada awak media belum lama ini.

Jasiman mengaku, ini sudah menjadi kesepakatan dari Paguyuban nelayan. Sehingga pihaknya bakal melaporkan ke pihak berwajib dengan harapan permasalahan pembakaran kapal yang berulang kali terjadi bisa ditindaklanjuti.

“Kejadian ini sudah terjadi berulang kali, bahkan mungkin sudah lima kali terjadi. Jadi harus dituntut secara hukum,” tegasnya.

Menurutnya, pelaku pembakaran kapal nelayan kemarin di Kalimantan Barat harus ditangkap. Sebab, sudah dianggap keterlaluan. Alhasil, para nelayan dari seluruh Pantura akan ikut mendorong agar permasalahan ini bisa segera diusut tuntas.

“Peristiwa pembakaran kapal yang dulu tidak ada tindak lanjut, olehnya itu untuk laporannya nanti ke Mabes Polri akan kita kawal sampai tuntas bersama para nelayan seluruh Pantura,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa kapal yang dibakar sebenarnya hendak pulang. Kemudian seperti biasa, para nelayan ini selalu melintasi pulau Datu sebagai jalur lintas laut para nelayan asal Jawa.

Namun, para nelayan lokal ini langsung menangkap dan membakar dua kapal tersebut. Mereka mengira nelayan asal Jawa sedang kerja mencari ikan di perairan pulau Datu.

“Sebenarnya di jalur lintas pulau datu itu banyak kapal yang melintas, nelayan kita ini tidak tahu, dan tidak sedang mencari ikan di wilayah itu, tapi justru terkena dampak, karena langsung ditangkap dan dibakar,” paparnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *