Pati, Infoseputarpati.com – Ketua Komisi A DPRD Pati, Bambang Susilo berbicara terkait dengan wiyata atau pengabdian guru di Bumi Mina Tani.
Bahkan wakil rakyat Pati tersebut mengatakan pihaknya banyak menerima keluhan terkait dengan lokasi penempatan PPPK.
Bambang Susilo menilai sistem pengabdian guru yang terdaftar di Dapodik masih carut marut. Bahkan ada guru yang ditempatkan di daerah yang sangat jauh dari domisilinya.
“Itu carut-marut, di Pati memang yang menjadi kendalanya. Ada yang wiyata (pengabdian) di dapodik (Data Pokok Pendidikan) di Tambakromo oleh pusat ditempatkan di Gunungwungkal,” ujar dia.
Anggota dewan Pati tersebut lantas meminta agar pihak Dinas Pendidikan dapat melakukan audiensi dengan kementerian di Jakarta.
Lebih lanjut, Bambang Susilo mengaku pihak DIsdik dan BKPP sering berkonsultasi dengan kementerian pendidikan dan budaya.
“Itu sudah ada konsultasi dengan kementerian jadi pihak OPD terkait Disdik dan BKPP sudah sering menemui kementerian di Jakarta,” kata dia.
Sementara itu, salah satu guru wiya bernama Sri (40) mengaku dirinya harus kesulitan untuk mencapai daerah yang dididiknya, sebab jauh dari rumahnya. Terlebih ia merupakan seorang perempuan.
“Sulit ya mas perjalanannya ya, naik motor berjam-jam, usia juga sudah tua,” tutur dia.