Pati, Infoseputarpati.com – Keberadaan beras organik pada masyarakat masih minim sebab kurang diminati. Dalam hal ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati mendukung keberadaan beras tersebut.
M Nur Sukarno mengungkapkan bahwa proses penanaman beras residu ini sangat ramah lingkungan. Terlebih kandungan beras organic ini lebih baik daripada beras konvensional.
Beras organik adalah beras yang ditanam dengan metode alami. Artinya, beras ini ditanam tanpa menggunakan bahan kimia, pestisida, atau pupuk sintetik.
Beras ini disebut lebih sehat serta mengandung lebih banyak nutrisi jika dibandingkan dengan beras biasa.
Pria yang duduk di Komisi B tersebut mengungkapkan bahwa beras ini sangat sehat dikonsumsi oleh masyarakat.
“Dengan proses organik ini diharapkan tidak ada residu kimia yang terkandung dalam beras. Karena residu tersebut kalau masuk dalam tubuh kita sudah pasti bisa menyebabkan degradasi fungsi pencernaan kita, bahkan bisa meracuni organ vital kita (jantung, hati, pankreas, paru-paru dan lainnya),” kata M Nur Sukarno.
Lebih lanjut, politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati membantu pemasaran produk dari petani beras organik agar masyarakat mengenal keunggulannya.
“Harapan petani organik pemerintah membantu pemasaran organik dan ada bantuan untuk kelompok berupa peralatan dan fasilitas tempat atau bangunan untuk memproses pestisida dan pupuk organik,” tutur dia.
Saat ditanya terkait dengan beras organik, salah satu warga Pati bernama Anisya (25) mengaku tidak mengetahuinya.
“Oh ada ya, apa itu? Belinya dimana?” tutur dia. (Adv)