Pati, Pesantenanpati.com – Ratusan ton beras impor telah diba di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog).
Padahal bulan Maret 2023 ini diketahui bumi pertiwi akan menghadapi panen raya. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno mengunkapkan bahwa pemerintah seperti tidak memikirkan nasib petani.
Lebih lanjut, wakil rakyat Pati itu mengatakan para pejuang pangan itu tentu akan kesulitan soal harga jika berasnya harus bersaing dengan beras impor yang notabenenya lebih murah.
Padahal petani lokal tidak mengeluarkan biaya yang sedikit untuk merawat padinya dari serangan hama hingga banjir.
Seharusnya pemerintah bisa memanfaatkan momentum panen raya ini untuk mendongkrak harga gabah kering, bukan malah membuat petani gigit jari dengan harga gabah yang anjlok sebab beras yang diimpor oleh pemerintah.
“Sebaiknya pemerintah memanfaatkan momen panen raya dengan menaikkan harga gabah kering panen dari petani sehingga petani bisa menikmati jerih payahnya dan harga beras bisa terkendali, ” ujar politisi dari partai Golongan Karya (Golkar) M. Nur Sukarno.
“Kalau peredaran beras impor tidak terkendali maka harga gabah kering panen akan hancur, hal ini pasti akan timbul permasalahan baru, ” ujar Sukarno. (Adv)