Pati, Infoseputarpati.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mengungkapkan bahwa pengelolaan distribusi dan penjualan hasil tani berdampak pada harga panen raya.
Dalam hal ini, Narso menjelaskan distribusi penjualan komoditas pertanian yang tidak tepat dapat menyebabkan anjloknya harga hasil tani.
Tentu, hal ini bukan lagi menjadi suatu hal yang tabu, Pria yang duduk di Komisi B tersebut mengatakan fenomena anjloknya harga komiditas dengan peran beberapa oknum adalah permasalahan yang klise.
Pemasaran pertanian ini biasanya dilakukan oleh beberapa orang hingga sampai kepada tangan konsumen.
Pemasaran ini menjadi kegiatan-kegiatan yang terjadi diantara usaha tani dan konsumen. dan jasa-jasa secara fisik dari pusat produksi pertanian ke pusat konsumsi pertanian.
Kegiatan selanjutnya yaitu tata niaga, salah satu cabang aspek pemasaran yang menekankan bagaimana suatu produksi dapat sampai ke tangan konsumen (distribusi).
Padi yang sudah dipanen tidak langsung dibeli konsumen, melainkan melalui perantara atau pengepul terlebih dahulu. dari pengepul masuk ke pasar besar, dari pasar dijual ke pengecer, dari pengecer baru ke konsumen.
Masing-masing rantai penjualan menginginkan keuntungan yang besar, oleh karenanya produsen dalam hal ini petani adalah pihak yang tidak diuntungkan, karena menerima keuntungan yang paling kecil, padahal mengeluarkan tenaga paling besar.
“Jadi keuntungan habis di jalur perdagangan. Kalau jalur biasa dari petani ke tengkulak, dari tengkulak ke pedagang besar, ke pasar, pengecer ke konsumen,” tutur politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). (Adv)