Pati, Infoseputarpati.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menilai kemacetan yang terjadi di wilayah Pati Timur sangat merugikan masyarakat terutama karyawan pabrik.
Diketahui bahwa kepadatan jumlah kendaraan di wilayah Pati Timur ini terjadi di wilayah Jalan Pantura Juwana-Pati.
Penyebabnya pun beragam, mulai dari banyaknya truk besar yang melintas, jalan rusak di area Jakenan, hingga perbaikan Jembatan Juwana.
Tentu hal ini dapat merugikan pengguna jalan itu sendiri lantaran terbuangnya waktu hingga bahan bakar minyak (BBM) yang saat ini harganya naik.
Tidak jarang banyak pedagang dari daerah lain yang telat mengirimkan barang dagangannya lantaran macetnya jalan yang dilewati. Begitu pun juga yang dirasakan oleh pekerja kantor maupun pabrik yang harus menerima surat ketelatan sebab padetnya lalu lintas di Jalan Pantura Juwana tersebut.
Bahkan bukan hanya itu saja, pencemaran lingkungan berupa meningkatnya karbonmonoksida dan asap hitam tidak dapat terelakkan.
Hal tersebut pun mendapatkan sorotan dari wakil rakyat Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno. Ia menyampaikan banyak masyarakat yang merasa dirugikan baik itu dari aspek ekonomi hingga waktu.
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) itu juga menyoroti banyaknya pekerja pabrik yang telat sebab kemacetan.
” Kemacetan rugikan materiil pengguna jalan terutama pekerja pabrik. Rugi waktu, rugi pengiriman barang, dan jasa,” tutur dia. (Adv)