Pati, Infoseputarpati.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai aksi pungut sampah oleh masyarakat lintas agama di Sungai Sampang hari ini, Sabtu (29/10/22) merupakan wujud toleransi agama.
Sebelumnya diberitakan, 9 Organisasi lintas batas melakukan peringatan hari Sumpah Pemuda dengan aksi bersih sampah bertajuk Bedo Kang Nyawiji.
Adapun lembaga dan komunitas yang terlibat dalam kegiatan ini diantaranya; Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) LKKI, Banser, Ansor, Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampi Sawan), Eco Enzyme Nasional Pati, Eco Enzyme Nusantara Pat, Sekolah Tinggi Agama Kristen Wiyata Wacana Pati, Wanameru, dan PMII.
Menurut Muntamah, selain mengatasi pencemaran lingkungan, forum tersebut juga secara tidak langsung memupuk kerukunan antar umat.
Terlebih kegiatan tersebut melibatkan para remaja dan mahasiswa dari sekolah tinggi dengan background agama yang berbeda. Hal ini penting untuk menjaga persatuan bangsa.
Muntamah mengharapkan forum yang terbentuk dari para organisasi keagamaan tersebut tidak berhenti pada bidang lingkungan saja
Dibuat lebih banyak lintas sektor yang lebih besar sehingga dampaknya juga besar.
“Harapan kami gerakan ini memotivasi kita bersama tidak hanya dalam menjaga lingkungan. Dalam konteks kebangsaan kita bersama-sama seyogyanya meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam berjuang mengisi kemerdekaan,” harap Muntamah.
Sementara Otniel Tumonglo, koordinator acara bersih sungai sekaligus perwakilan dari Badan Musyawarah antar gereja (Bamag) mengatakan adanya kegiatan bersih sungai tersebut juga dimaksudkan untuk menjaga keharmonisan umat beragama di Pati.
Ia mengaku perbedaan agama di Kabupaten Pati masih menjadi isu yang sensitif dan sering dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk memecah belah.
Hadirnya kegiatan tersebut diharapkannya mampu meminimalisir terjadinya perpecahan antar umat.
“Semoga dengan acara ini, kita tidak mudah dipecah belah dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab. Kita melihat satu lain sama, sehingga kita mempunyai tanggung jawab yang sama, membangun lingkungan kita, merawat lingkungan kita dan juga menjaga keharmonisan,” tandas Otniel. (Adv)
Penulis: Moh Anwar
Editor: Erika Chairun