Pati, Infoseputarpati.com – Beberapa sektor terdampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Meski begitu, harga bahan pokok di Bumi Mina Tani masih stabil.
Hal ini menjadi perhatian Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno. Ia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) untuk terus melakukan pengawasan harga Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) di pasar tradisional.
“Kami meminta Disdagperin untuk terus melakukan pemantauan harga kepokmas di pasar tradisional. Sekalian menggelar pasar murah,” ujarnya kepada Info Seputar Pati, belum lama ini.
Ia menambahkan, kepokmas yang dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan maupun perikanan yang mengendalikan harga adalah pedagang atau pun tengkulak. Sehingga perlu ada pengawasan di sektor tata niaganya.
“Kepokmas dari pabrikan seperti minyak goreng, gula, terigu dan yang lainnya sebenarnya lebih mudah pengendaliannya, karena sumber pasokannya kan sudah jelas,” jelas dia.
Ia menegaskan salah satu sebab kenaikan harga yakni meningkatnya permintaan konsumen, kenaikan biaya distribusi, dan kondisi pasar menjelang bulan suci Ramadan. Indikasinya, sebulan menjelang bulan suci ini harga kepokmas di pasar tradisional sudah mengalami kenaikan.
“Saya harap pemerintah juga mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok serta menjaga ketersediaan dan distribusi dengan menugaskan BUMN dan melaksanakan operasi pasar, sehingga harga masih bisa terkendali dan terjangkau oleh masyarakat,” tegasnya.
Sebagai informasi, jika kembali ke hukum ekonomi, harga memang akan naik ketika permintaan yakni kebutuhan masyarakat lebih tinggi daripada penawaran. Maka, ada dua pihak yang berperan penting di sini, yaitu peran masyarakat dari sisi permintaan dan peran pemerintah dari sisi penawaran. (Adv)
Penulis: Muhamad Kafi
Editor: Erika Chairun