Persoalan Krisis Air Layak Minum Wilayah Pesisir Utara Pati Teratasi dengan Desalinasi

Infoseputarpati.comPersoalan krisis air layak minum yang selama ini menjadi persoalan di wilayah pesisir utara Kabupaten Pati telah teratasi berkat teknologi desalinasi.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berhasil menyulap air payau menjadi air bersih sehat konsumsi, melalui teknologi tersebut.

Saat ini, terdapat enam titik mesin desalinasi yang dibangun di berbagai daerah pesisir, salah satunya di Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati. Desa yang berada tepat di tepi laut ini, selama bertahun-tahun kesulitan mendapatkan air bersih karena air tanahnya terasa asin.

Warga Desa Banyotowo, Sumiyati, tak mampu menyembunyikam rasa syukur atas bantuan desalinasi air bersih di desanya. Sebab, kebutuhan air bersih sangat mudah diakses. Selain itu, airnya bisa langsung dikonsumsi tanpa harus dimasak lebih dulu.

“Kalau sebelumnya, kami beli air pakai jeriken untuk kebutuhan rumah tangga, dan harus dimasak kalau mau dikonsumsi. Tapi setelah ada desalinasi ini, air jadi mudah dan langsung bisa dikonsumsi,” katanya.

Mesin desalinasi ini mudah diakses karena berada di komplek balai desa setempat. Bekerja seperti depot isi ulang, namun dengan sistem penyulingan modern berbasis reverse osmosis (RO). Teknologi itu mampu memisahkan garam dan kotoran dari air laut, hingga menghasilkan air jernih yang aman dikonsumsi.

“Rasanya enak dan segar. Jadi senang sekali bisa mendapatkan bantuan ini,” lanjutnya.

Kepala Desa Banyutowo, Sunaryo menjelaskan bahwa desanya merupakan daerah pesisir pantai yang memang kesulitan mendapatkan air layak konsumsi.

“Jadi, bantuan desalinasi ini, sangat membantu warga kami dalam mendapatkan air bersih,” ungkapnya.

Untuk saat ini, warga masih diperbolehkan memanfaatkan air desalinasi secara gratis. Namun ke depan, akan dikelola oleh Bumdes, dengan sistem jual dengan harga di bawah isi ulang pada umumnya.

“Saat ini masih dipersiapkan melalui Bumdes. Nanti akan berbayar, tapi harganya di bawah air galon yang ada, sehingga tetap membantu masyarakat agar hidupnya bisa sejahtera,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono menyampaikan, bantuan desalinasi air bersih itu selaras dengan slogan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, yakni Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah.

“Ada tiga titik bantuan desalinasi air bersih yang bersumber dari APBD, dan tiga lagi dari CSR. Jadi total ada enam titik yang tersebar di Pati, Demak, Pekalongan, dan Brebes,” ujarnya.

Hanung menambahkan, bantuan tersebut menyasar ke daerah-daerah yang kesulitan mendapatkan air bersih terutama di pesisir pantai utara.

“Selain untuk kebutuhan air bersih, program ini juga selaras dengan pengentasan kemiskinan dan stunting. Saat ini kami masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak, agar program ini terus berlanjut di tahun 2026,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *