Infoseputarpati.com – Nasi merupakan makanan pokok yang berasal dari beras. Sering kali warga Indonesia mengonsumsi nasi saat panas karena lebih nikmat.
Lantas mana yang lebih baik, makan nasi panas atau dingin?
Banyak ahli kesehatan menyebutkan bahwa nasi putih panas memiliki indeks glikemik yang tinggi.
Indeks glikemik yang tinggi menyebabkan pemrosesan makanan yang cepat pada tubuh, sehingga mengakibatkan kenaikan kadar gula darah melonjak. Dengan demikian, nasi panas tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Dilansir dari BBC News, pada artikel yang ditulis oleh Michelle Roberts, sebuah studi menunjukkan bahwa nasi yang didinginkan selama 24 jam, kemudian dipanaskan kembali juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan nasi yang baru dimasak.
Peneliti Sudhair James mengatakan bahwa pendinginan dapat mengubahnya menjadi pati Resisten. Jenis pati ini lebih tahan terhadap enzim yang digunakan tubuh untuk memecah karbohidrat di usus, sehingga lebih sedikit karbohidrat yang diserap.
“Pendinginan selama 12 jam akan menyebabkan terbentuknya ikatan hidrogen antar molekul amilosa di luar butiran beras yang juga mengubahnya menjadi pati resisten,” ungkapnya.
Selain itu, disebutkan pula dengan memanaskannya kembali tidak akan mengubah kandungan pati resistennya.
Berdasarkan Sarah Coe, pakar di British Nutrition Foundation, konsumsi pati resisten memiliki sejumlah manfaat kesehatan seperti meningkatkan kesehatan pencernaan, terutama bagian usus dan membantu mengatur kadar gula darah tubuh.
Selain itu, ada pula beberapa risiko konsumsi nasi yang didinginkan dalam waktu yang lama. Jika nasi dibiarkan dalam suhu ruangan dan tidak disimpan dengan baik, bakteri dapat berkembang biak. Dilansir dari Healthline, nasi sebaiknya didinginkan dalam suhu ruangan selama 1 jam, kemudian memasukkannya ke dalam wadah kedap udara dan simpan di kulkas. Untuk menyantapnya, Anda bisa memanaskannya kembali.
Sisa nasi yang dibiarkan pada suhu ruangan lebih dari 2 jam, sebaiknya dibuang karena kemungkinan bakteri dan jamur sudah berkembang. Atau, Anda juga bisa langsung mengonsumsinya segera setelah nasi sudah tidak panas dalam kurun waktu kurang dari satu jam. (*)