Kekerasan Dalam Pertandingan Futsal di UNS, Korban Diinjak Lehernya

Infoseputarpati.com – Kekerasan dan kericuhan mengiringi laga pertandingan futsal Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Bahkan korban juga diinjak lehernya oleh salah satu pelaku yang bertindak anarkis.

Hal ini viral di media sosial setelah salah satu akun  di X  akun @MafiaWasit mengunggah rekaman video tersebut.

Nampak dalam video tersebut, terdapat pemain yang jatuh dan diinjak oleh pemain lawan.

“Komdis ra ngarasi ini, harus pakai 338 KUP jo Pasal 53 KUHP,” tulis dalam caption akun X @MafiaWasit, dikutip dari Detik News, pada Jumat (25/10/2024).

Saat ini, Asosiasi Futsal Kota Solo disebut telah menjatuhkan sanksi kepada pemain yang melakukan kekerasan.

Ketua Asosiasi Futsal Kota Solo Argya Setya Wimala mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari panitia dan wasit pada turnamen futsal Kompetisi Pekan Olahraga Sebelas Maret pada Selasa (22/10) malam.

Lalu keesokan harinya, Asosiasi Futsal Kota Solo melakukan rapat terbatas.

“Laporan wasit ada kejadian penginjakan, ada videonya juga, saya lihat sinkron. Korban dari Fakultas Pertanian, yang menginjak itu dari Fakultas Ekonomi,” kata Argya.

Korban yang berinisial R ini dari Fakultas Pertanian, R langsung dibawa ke rumah sakit dan menjalani CT Scan.

“Informasi yang saya dapat, korban langsung dibawa ke Moewardi untuk melakukan CT Scan. Alhamdulilah, untuk tulang leher dan kepala masih aman, tapi ada pembengkakan mungkin karena benturannya,” jelasnya.

Asosiasi Futsal Kota Solo pun telah mengeluarkan sanksi kepada JSAP, pemain dari Fakultas Ekonomi agar tidak bermain futsal selama 1 tahun.

“Pertandingan sebenarnya masih kondusif ya, biasanya ada intrik di lapangan. Pertandingan unggul, mengulur waktu, hingga sampai momen kiper berlari lalu terjadi insiden itu, hingga suporter turun ke lapangan. Menurut informasi, kipernya juga bukan orang Solo,” tutur dia.

Argya mengatakan akibat dari peristiwa yang terjadi, pertandingan dihentikan sementara.

“Tapi tidak mendapatkan izin dari pimpinan universitas UNS, jadi ditunda. Mungkin karena ada hal itu, mungkin harus diselesaikan dulu. Tapi itu di luar ranah kita, kita hanya memberikan rekomendasi,” kata dia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *